Ini Pentingnya Mengapa Harus Ajarkan Anak Nilai Uang di Usia 7 Tahun

Kamis, 21 Februari 2019 | 07:10 WIB
Ini Pentingnya Mengapa Harus Ajarkan Anak Nilai Uang di Usia 7 Tahun
Ilustrasi lembar uang kertas rupiah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini Pentingnya Mengapa Harus Ajarkan Anak Nilai Uang di Usia 7 Tahun

Mengajarkan anak nilai uang sejak dini sangat penting. Bukan hanya agar anak tidak ditipu ketika melakukan transaksi keuangan saat membeli jajan di kantin sekolah, tapi juga memberikan pemahaman bahwa uang tak hanya untuk dihabiskan, tapi bisa ditabung hingga didonasikan pada golongan yang berhak.

Hal ini disampaikan Marc Fancy, Executive Director Prudence Foundation. Menurut Marc, anak harus diajarkan empat konsep utama dalam pengelolaan uang antara lain memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend), dan menyumbangkan (donate) dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya ajarkan anak nilai uang [Suara.com/Firsta]
Pentingnya ajarkan anak nilai uang [Suara.com/Firsta]

"Tujuan dari pendidikan keuangan sejak dini adalah untuk memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya nilai uang, sehingga anak-anak diharapkan dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik saat dewasa," ujar Marc dalam temu media di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Baca Juga: Advan S6 Plus Siap Meluncur Akhir Februari

Empat konsep utama dalam pengelolaan keuangan ini diimplementasikan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dalam Kurikulum 'Cha-Ching' yang akan dikenalkan pada instansi pendidikan di Jabodetabek untuk anak berusia 7-12 tahun.

Ditambahkan Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, "Kurikulum Cha-Ching, ini sejalan dengan studi dari University of Cambridge yang mengungkapkan bahwa anak-anak mulai membentuk kebiasaan finansial sejak usia 7 tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pemahaman dasar mengenai keuangan sejak usia tersebut," bebernya.

"Kami berharap, kelanjutan dari pengenalan program Kurikulum Cha-Ching di Indonesia mampu memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesadaran masyarakat terutama anak-anak terhadap pentingnya pengelolaan keuangan," tambah Nini.

PrudentiaI Indonesia kata Nini pertama kali memperkenalkan kurikulum 'Cha-Ching' di tahun 2012. Selanjutnya, nilai-nilai pengelolaan uang dasar dari 'Cha-Ching' dimasukkan ke dalam kurikulum Sekolah Dasar di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 2017. Hingga kini, kurikulum Cha-Ching telah diimplementasikan di 602 sekolah di Sidoarjo dan menjangkau lebih dari 29.000 siswa Sekolah Dasar dan sekitar 969 guru.

"Melalui kegiatan ini, Prudential Indonesia ingin merangkul perwakilan komunitas edukasi di Jakarta dan sekitarnya, untuk terus bekerja sama meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai literasi keuangan," tutup Nini.

Baca Juga: Pasar Direvitalisasi, Omzet Penjual di Pasar Rakyat Naik 20 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI