Suara.com - Pilihan Bunyi Alarm Bisa Pengaruhi Kondisi Psikis saat Bangun Pagi.
Bangun kesiangan memang bikin menderita. Maka banyak orang mengandalkan alarm agar bisa bangun pagi. Meski begitu masih saja ada yang tetap kesiangan.
Makanya, mereka memakai nada musik yang menghentak agar benar-benar bisa terjaga. Namun, tahukah Anda bahwa pilihan bunyi alarm bangun tidur dapat memengaruhi kondisi psikis saat bangun tidur?
Lalu, bunyi alarm seperti apa yang lebih baik digunakan untuk bangun pagi?
Baca Juga: Selvi Kitty Pilih Tanggal Pernikahan untuk Melahirkan Anak Pertama
Dikutip dari rilis Hellosehat, kebanyakan orang yang menggunakan suara keras sebagai bunyi alarm berpendapat bahwa bunyi keras menggelegar dapat membuat mereka “melek” dan segar seketika.
Dengan begitu, mereka tidak akan bablas dan bangun tepat waktu. Biasanya, yang menganut paham ini adalah mereka yang susah bangun tidur sehingga harus dikejutkan dengan bunyi-bunyian.
Sementara itu, orang yang memasang alarm dengan melodi tenang beranggapan bahwa suara ini sudah pas karena toh mereka mudah terbangun dari tidur. Bahkan, bagi orang yang sensitif dengan bunyi, sedikit suara seperti bunyi tetes air dari keran pasti bisa membangunkan mereka.
Jika dilihat dari sisi medis, mana bunyi alarm yang lebih baik?
Dr. James Giordano, seorang dosen di Departemen Neurologi di Georgetown University Medical Centre berpendapat bahwa bunyi alarm yang baik adalah yang tenang. Bunyi alarm yang dimaksud adalah bunyi yang tidak membuat Anda bangun terjungkal atau jengkel ingin membanting ponsel atau jam weker. Mengapa?
Baca Juga: Jaga Pilpres 2019, Riau Siaga Kebakaran Hutan sampai 31 Oktober
"Bunyi keras akan mengaktifkan sistem saraf simpatik di otak yang masih “terlelap”. Kondisi ini dibaca otak sebagai ancaman karena tubuh dipaksa “bangun tidur sebelum waktunya” sehingga memaksa otak untuk memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol dan adrenalin dari biasanya," jelas James Giordano.