Bolehkah Diam-diam Orangtua Memeriksa Ponsel Anak ?

Senin, 18 Februari 2019 | 09:25 WIB
Bolehkah Diam-diam Orangtua Memeriksa Ponsel Anak ?
Orangtua tengah mengecek ponsel milik anak. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di era seperti sekarang, ponsel bukan lagi sebatas kebutuhan orang dewasa, namun anak-anak. Bahkan tak sedikit kegiatan sekolah yang dibagikan lewat grup WhatsApp yang bisa diakses menggunakan ponsel.

Memberikan ponsel pada anak tentu membuat orangtua khawatir jika disalahgunakan. Tak sedikit orangtua yang diam-diam memeriksa ponsel buah hatinya. Namun bolehkah tindakan seperti itu?

Menurut psikolog anak dan keluarga, Ayoe P. Sutomo, sebaiknya orangtua meminta izin terlebih dahulu jika akan memeriksa ponsel anaknya. Pasalnya, memeriksa secara diam-diam justru menjadi tanda bahwa orangtua tak percaya pada buah hatinya.

"Peran orangtua ketika punya anak remaja itu bergeser dari membimbing jadi teman diskusi. Kalaupun mau pinjam HP tanya dulu ke anak boleh gak sih. Kalau boleh silakan. Kalau tidak kita harus hargai," ujar Ayoe P. Sutomo dalam temu media di Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Baca Juga: Kesaksian Warga Terkait Detik-detik Rumah Ketua DPR Terbakar

Ayoe P. Sutomo mengatakan, cukup aneh memang jika anak tidak mau memberikan ponselnya pada orangtua jika tidak ada yang disembunyikannya. Namun tetaplah berpikir positif sembari melakukan pendekatan untuk mencari tahu alasannya.

Jika komunikasi dasar yang terbangun antara anak dan orangtua tidak terjalin dengan baik, bisa jadi anak kurang percaya dalam meluapkan perasaannya pada orangtua. Itu sebabnya, penting bagi orangtua agar menjalin kedekatan yang hangat dengan buah hatinya yang beranjak remaja.

"Kalau komunikasi dasar terjalin sudah bagus, orangtua bisa tanya ke anak, kenapa nggak boleh lihat HP-nya. Namun kalau tidak, kita bisa masuk dengan memberi pendapat. Jangan dipaksa, karena hubungan jadi lebih menjauh," imbuhnya.

Penolakan dari anak ini membuat orangtua harus belajar menghargai keputusannya sembari melakukan pendekatan untuk membuat anak terbuka. Namun, menurut Ayoe P. Sutomo penolakan seperti ini wajar karena bagian dari perkembangan remaja yang membutuhkan privasi.

Baca Juga: Begini Tunggangan R4 dan R2 Pak Menteri PUPR

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI