Suara.com - Seorang perempuan asal Connecticut, Amerika Serikat, mengalami pertumbuhan kulit yang cukup keras, yang ia samakan seperti tanduk badak, di belakang kepalanya selama lebih dari setahun.
Rencana pernikahannya dengan kekasih yang sudah lima tahun tertunda, membuat perempuan bernama Lisa ini berniat untuk menghilangkan tanduk badak ini.
Perempuan berusia 43 tahun ini pun mengunjungi Dr. Lee untuk menjelaskan masalah yang ia hadapi.
"Tanduk ini tumbuh setiap hari. Kadang terasa menyakitkan. Seperti cincin yang tumbuh terasa sangat lembut. Tapi tanduk itu, seperti badak, adalah cula yang keras. Saya tidak ingin ada orang yang melihatnya, jadi saya menyelipkannya ke bawah rambut. Tanduk itu membuat saya merasa jelek. Siapa yang memiliki tanduk yang tumbuh di kepala mereka?" ungkapnya seperti dilansir dari laman Unilad.
Baca Juga: Gara-Gara Pabrik Saus Seafood, Kota Ini Disebut Paling Bau Amis di Dunia
Lisa khawatir tanduk itu adalah kanker, tetapi Dr. Lee dengan cepat meyakinkannya bahwa pertumbuhan itu adalah tanduk kulit, sebuah proses pertumbuhan kulit yang sangat keras, terbuat dari sel darah putih yang padat.
Meskipun pertumbuhannya tidak sejahat yang dikhawatirkan Lisa, ukuran tanduk tersebut tetaplah mengejutkan dokter.
"Saya pernah melihat tanduk kulit sebelumnya, tetapi yang pasti ini adalah yang terbesar yang pernah saya lihat," kata Dr. Lee.
Untungnya, Dr. Lee mampu menghilangkan tanduk itu melalui prosedur non-bedah yang mematikan cukup banyak area sekitar kulit kepala Lisa dan menggagalkan pertumbuhannya.
Menurut Dr. Lee, pekerjaan itu dapat dilakukan dengan cukup mudah dan cepat.
Baca Juga: Mantan Menteri dan Wapres Jenguk Ani Yudhoyono: Bu Ani Minta Didoakan
"Saya tidak tahu mengapa saya menunggu begitu lama. Saya telah melewatkan banyak hal selama setahun terakhir untuk sesuatu yang hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk menghilangkannya. Rasanya luar biasa dan saya tidak lagi melihat apa pun di sana," tutup Lisa.