Suara.com - Bocah laki-laki berusia 13 tahun dari Oregon, Amerika berhasil menciptakan pengobatan untuk kanker pankreas dan memenangkan Young Scientist Challenge.
Rishab Jain menciptakan algoritma untuk meningkatkan pengobatan kanker. Dia menggunakan Al untuk menemukan dan melacak pankreas secara real time.
Dilansir HiMedik dari Inside Edition, tantangan utama dalam pengobatan radiasi adalah menemukan pankreas itu sendiri yang sering tak nampak karena adanya organ lambung atau organ lain.
Ini bisa berakibat sel-sel sehat juga mengalami penyakit karena terkena secara tidak sengaja. Algoritma Rishab meningkatkan akurasi dan meningkatkan dampak pengobatan radiasi.
Baca Juga: Gila, Perempuan Ini Galang Dana untuk Kanker Palsu Anaknya
Siswa kelas tujuh tersebut mengatakan, dia memulai proyek itu tahun lalu. Saat itu ia mengetahui kanker pankreas adalah penyebab utama kematian akibat kanker. Kanker ini bisa tumbuh dengan cepat.
''Pada saat yang sama, saya juga melakukan pemrograman kecerdasan buatan sehingga saya bertanya apakah saya bisa menggabungkan pengetahuan saya di kedua bidang,'' kata Jain.
Dia adalah satu dari 10 finalis yang bersaing untuk mendapatkan juara pertama dengan hadiah senilai Rp 352 juta.
Jain mengalahkan siswa kelas delapan dari Sugar Land, Texas, telah merancang sistem pembilasan toilet yang menggunakan air segar dan daur ulang untuk menghemat konsumsi air.
Selain itu, di bawahnya juga ada bocah laki-laki dari California yang menciptakan aplikasi yang meningkatkan akurasi pemanah.
Baca Juga: Bikin Terenyuh, Pasutri Penderita Kanker Payudara Ini Saling Semangati
Kesembilan finalis masing-masing menerima uang senilai Rp 14 juta dan hadiah dari Discovery Education, sponsor dari kontes tersebut.
Kompetisi tahunan ini memberikan penghargaan pemikiran ilmiah dan imajinasi dalam merancang solusi untuk masalah sehari-hari.
Kontes ini terbuka untuk siswa kelas lima hingga delapan. Anak-anak dipasangkan dengan mentor yang membantu mengubah fantasi ilmiah mereka menjadi ide-ide praktis. (HiMedik.com)