Ini Bahaya Dehidrasi untuk Para Diabetesi

Sabtu, 16 Februari 2019 | 11:10 WIB
Ini Bahaya Dehidrasi untuk Para Diabetesi
Ilustrasi bahaya dehidrasi untuk diabetesi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah Anda orang yang memiliki diabetes sangat rentan mengalami dehidrasi? Faktanya kondisi kekurangan cairan ini tidak bisa dianggap enteng oleh para diabetesi.

Ketika pengidap diabetes alami dehidrasi, maka kadar gula darahnya akan tidak seimbang dan membahayakan kondisi kesehatannya.

Tak cuma kurang minum, beberapa kondisi juga menjadi pemicu dehidrasi pada orang yang memiliki diabetes dilansir Hello Sehat :

-Konsumsi alkohol
-Diare akibat infeksi
-Muntah-muntah
-Baru saja melakukan aktivitas fisik yang berat
-Mengeluarkan banyak keringat
-Berada di lingkungan yang panas

Baca Juga: Sharp Luncurkan LED Televisi dengan Harga Setara Mobil

Selain itu, diabetesi memang lebih rentan alami dehidrasi ketimbang orang yang sehat. Itu sebabnya, bahaya dehidrasi pada diabetesi harus diwaspadai.

Bahaya dehidrasi tak hanya membuat kadar gula darah melonjak tajam, tapi juga bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan lain, seperti:

Kerusakan ginjal

Saat dehidrasi, sebenarnya organ yang paling berpengaruh adalah ginjal, karena organ ini mengatur kadar air di dalam tubuh. Oleh karena itu jika seseorang mengalami penurunan kadar air yang sangat cepat dan disertai dengan dehidrasi dalam waktu yang lama maka akan mengganggu fungsi dari ginjal tersebut.

Penderita diabetes yang mengalami dehidrasi kronis akan mendorong ginjal untuk bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan kadar air dalam tubuh, hal ini dapat menimbulkan kerusakan di dalam organ ginjal yang dapat memicu gagal ginjal.

Baca Juga: Keren, BMW C 400 X Tiba di Indonesia, Harganya Rp 259 Juta

Mengalami ketoasidosis

Bahaya dehidrasi lainnya adalah risiko ketoasidosis. Kondisi ini terjadi karena sel-sel tubuh mengandalkan makanan cadangan, yang berupa lemak. Nah, saat sel menggunakan lemak sebagai bahan bakar, maka senyawa keton pun akan diproduksi. Hal tersebut dapat memicu kondisi ketoasidosis yang ditandai dengan gejala lemas, sakit perut dan muntah-muntah serta mulut beraroma seperti buah.

Meningkatkan risiko koma diabetik

Kondisi ini merupakan lanjutan dari ketoasidosis pada penderita diabetes yang tidak tertangani. Koma diabetik ditandai dengan kondisi tidak sadarkan diri dan kadar gula darah yang terlalu tinggi (atau terlalu rendah). Jika kadar gula darah tidak stabil dalam waktu yang lama maka akan sangat mungkin memicu kerusakan otak dan kematian.

Selain membantu mengontrol kadar gula darah, minum air yang cukup juga diperlukan untuk menjaga agar tubuh tetap berenergi. Dengan begitu, sel-sel tubuh juga bisa mendapatkan nutrisi yang merata dan optimal.

Nah, perempuan dianjurkan untuk minum setidaknya 9 gelas per hari, sementara laki-laki sekitar 13 gelas per hari agar tidak mengalami dehidrasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI