Awas 4 Masalah Mental yang Rentan Terjadi pada Pekerja Kantor

Jum'at, 15 Februari 2019 | 16:00 WIB
Awas  4 Masalah Mental yang Rentan Terjadi pada Pekerja Kantor
Ilustrasi kesehatan mental yang mungkin terganggu karena terlalu banyak bekerja. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Awas 4 Masalah Mental yang Rentan Terjadi pada Pekerja Kantor.

Jangan hanya berfokus pada kesehatan fisik hingga memforsir diri untuk pekerjaan hingga tidak menyadari kebutuhan kesehatan mental.

Misalnya saja tuntutan pekerjaan yang tak sudah-sudah, bisa jadi pemicu dari berbagai masalah mental. Lalu apa saja ya, masalah mental pada pekerja kantor yang sering terjadi? Simak pembahasan mengenai masalah mental pada pekerja kantor berikut ini dilansir Hello Sehat.

1. Depresi

Baca Juga: Isu Jokowi Pakai Konsultan Asing, PSI: Kubu Prabowo Catut Situs Bodong

Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang merasa sedih, kehilangan minat, dan semangat. Penyebabnya adalah perubahan hormon, contohnya saat hamil atau menopause, genetik, dan perubahan proses kimia otak yang memengaruhi kestabilan suasana hati.

Jika dikaitkan dengan lingkungan pekerjaan, kemungkinan besar stres berkepanjangan adalah penyebabnya. Orang yang mengalami depresi, biasanya akan menunjukkan gejala, seperti: merasa sedih, kosong, tidak punya harapan, dan menangis tanpa sebab
marah tanpa kendali, sensitif, mudah cemas, dan merasa frustasi pada masalah kecil. Hingga hilang minat pada rutinitas, seperti seks, hobi, atau olahraga

2. Insomnia atau tidur berlebihan

Sangat mudah lelah, tidak nafsu makan dan tidak pernah cukup untuk istirahat.
Merasakan gejala fisik seperti nyeri punggung dan sakit kepala. Sulit fokus, mengingat sesuatu, dan membuat keputusan. Hingga sering kali berpikir mengenai kematian dan melakukan percobaan bunuh diri

3. Gangguan bipolar

Baca Juga: Lihat Pesenam Tekuk Tubuh Saat di Pesawat, Lentur Banget!

Gangguan bipolar adalah gangguan suasana hati ekstrem, dari depresi menjadi mania. Penyebabnya adalah faktor genetik atau perubahan proses kimia otak yang memengaruhi kestabilan suasana hati. Namun, lingkungan kerja yang mengharuskan seseorang terus berpikir kreatif juga dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar.

Episode depresi pada gangguan bipolar sama dengan gejala depresi pada umumnya, seperti merasa sedih, hampa, dan tidak ada minat untuk melakukan aktivitas.

Sementara episode mania akan ditunjukkan dengan perilaku impulsif yang berlebihan, sangat aktif hingga tidak merasa butuh istirahat, dan buruk dalam mengambil keputusan sehingga dapat melakukan tindakan yang berbahaya.

3. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan adalah perasaan cemas berlebihan yang tidak terkontrol. Penyebab umum gangguan kecemasan adalah stres, genetik dan memiliki sifat yang mudah cemas, serta memiliki trauma.

Nah, masalah mental pada pekerja kantor ini biasanya menimpa mereka yang bekerja di bawah tekanan dan stres, ditambah memikirkan masalah keuangan.

Namun, bisa juga terjadi akibat adanya kondisi medis seperti penyakit jantung, diabetes, hipertiroid, masalah pernapasan, dan penyakit lainnya. Gejala gangguan kecemasan yang umumnya terjadi, meliputi: mudah merasa cemas dan merasa dirinya berada pada situasi yang berbahaya. Denyut jantung meningkat, berkeringat, tubuh gemetar, dan bernapas cepat. Sulit untuk konsentrasi, sulit tidur, dan mengalami gangguan pencernaan
Merasa lemah, mudah lelah, dan sesak. Berusaha keras untuk menghindari sesuatu yang dapat memicu kecemasan.

4. PTSD

PTSD atau gangguan stres pascatrauma adalah masalah mental yang dipicu peristiwa traumatis. Sebenarnya, lingkungan apa pun dapat menimbulkan trauma, termasuk pada lingkungan kantor. Misalnya, mengalami kecelakaan saat dinas luar kota.

Orang dengan PTSD biasanya merasakan kilas balik peristiwa traumatis ketika melihat sesuatu yang mengingatkan dirinya pada hal tersebut. Ia jadi cemas, tidak bisa mengendalikan diri, dan sulit untuk menyesuaikan diri dengan baik karena menghindari sesuatu yang bisa mengingatkan dirinya pada trauma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI