"200 ribu orang meninggal karena rokok. Kalau satu kasus kematian anak bisa mengguncang Indonesia, kenapa kematian 200 ribu lebih orang karena rokok tidak bisa menggucang Indonesia? Kita tidak melawan industri (rokok), tapi kita melawan ekploitasi," kata Siti.
Untuk itu, KPAI akan menunggu respon pihak perusahaan rokok untuk memperbaiki penyelenggaraan audisi beasiswa dan mencoba melakukan penyadaran kepada masyarakat mengenai bentuk eksploitasi seperti ini.