Suara.com - Siapa Sangka, Makanan Khas Hari Valentine Punya Manfaat Sehat Tersembunyi
Merayakan hari Valentine bisa dilakukan dengan berbagai cara. Nah, khusus kamu yang merayakan hari Valentine dengan masak-masak dan makan-makan, ada kabar baik.
Ya, beberapa makanan yang sering dihidangkan saat hari Valentine ternyata memiliki manfaat sehat tersembunyi lho. Apa saja?
Dikutip Himedik dari Livestrong, berikut daftarnya:
Baca Juga: Sembari Disetubuhi, Pemuda Bunuh Nenek Berusia 83 Tahun
1. Cabai
Cabai merupakan pilihan tepat bagi Anda yang doyan makan pedas. Nah, Rachel Johnson dari American Heart Association menyebut cabai memiliki manfaat memperbaiki suasana hati hingga membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.
2. Cokelat
Bersantailah dengan pasangan di hari Valentine ditemani secangkir cokelat hangat. Aduk sedikit bubuk kayu manis dan hiasi dengan kayu manis batangan. Tidak hanya rasa yang enak, resep ini bisa menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan HDL.
3. Anggur
Baca Juga: Dinyatakan Sah, Reaksi Pengantin Wanita Ini Heboh
Segelas anggur merah bisa menjadi salah satu pilihanmu saat Valentine, menurut ahli diet Rene Ficek. Anggur merah mengandung resveratrol, bahan utama dan antioksidan yang membantu meningkatkan aliran darah dan meningkatkan sirkulasi.
Namun, batasi satu hari sekali untuk perempuan dan lelaki dua kali sehari agar mendapat manfaat kesehatan yang maksimal.
4. Delima
Makan malam Valentine yang dimasak sendiri atau bersama bisa membuat kamu lebih hemat dan tentu bisa lebih sehat memilih bahan makanan.
Kamu bisa tambahkan biji buah delima ke pancake. Menurut National Cancer Institute, buah delima bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular serta kesehatan mulut dan gigi.
5. Keju
Mencampurkan keju di hidangan atau menikmati sepiring keju setelah makan malam di hari Valentine bermanfaat buatmu.
Keju sering disebut sumber lemak jenuh, namun ahli diet Samantha Cassetty menunjukkan ketika orang makan apa yang disebut lemak tidak sehat dalam keju, mereka memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah daripada ketika itu berasal dari sumber lain seperti daging merah. (Himedik/Yuliana Sere)