Identik dengan Valentine, Cek Begini Bahaya Makan Cokelat Terlalu Banyak

Vika Widiastuti Suara.Com
Kamis, 14 Februari 2019 | 13:48 WIB
Identik dengan Valentine, Cek Begini Bahaya Makan Cokelat Terlalu Banyak
Ilustrasi makan cokelat (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Valentine identik dengan dengan cokelat. Makanan ini menjadi pilihan untuk diberikan kepada orang tersayang. 

Makan cokelat dalam ukuran sedang tak menjadi masalah, namun apa jadinya jika cokelat dikonsumsi dalam jumlah banyak?

Melansir dari livestrong, makan cokelat dalam jumlah banyak sesekali tidak menjadi masalah. Namun, jika dilakukan terus-menerus, maka kamu bisa mengalami sejumlah masalah ini.

1. Berat badan

Baca Juga: 5 Cokelat Minimarket Terenak, Rekomendasi Kado Valentine

Cokelat adalah kalori tinggi, dan asupan kalori berlebih akan menambah berat badan.
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

2. Komplikasi Gula

Pada umumnya, cokelat mengandung banyak gula. Jumlah gula yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan masalah gigi seperti penyakit gusi dan gigi berlubang.

Selain itu, risiko diabetes juga meningkat. Jika kamu seorang penderita diabetes, cokelat dapat menyebabkan gula darahmu meningkat.

Makan cokelat di hari Valentine. (Unsplash/Viktor Forgacs)
Makan cokelat di hari Valentine. (Unsplash/Viktor Forgacs)

3. Masalah lambung dan usus

Baca Juga: Menyimpan Rahasia Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan

Cokelat mengandung kafein. Kafein adalah stimulan usus yang dapat memperburuk gejala penyakit iritasi usus besar atau diare. Cokelat juga bersifat asam sehingga bisa memengaruhi lambung kalau dimakan dalam jumlah besar.

4. Kalium tinggi

Cokelat kaya kalium. Bagi kebanyakan orang, ini bukan masalah. Namun, mereka yang menderita penyakit adrenal atau penyakit ginjal perlu memperhatikan asupan makanan tinggi kalium.

Hal ini untuk menghindari peningkatan kadar mineral dalam darah mereka. (HiMedik.com/ Yuliana Sere)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI