Aku pergi ke dokter namun setiap kali mereka melakukan scan MRI, tak ada hasil yang ditemukan.
Aku belum pernah mengalami orgasme sebelum kecelakaan jadi aku tak tahu seperti apa itu rasanya. Aku pun merasa ada sesuatu yang salah ketika masuk kuliah.
Aku memiliki beberapa pasangan seksual tetapi masih tidak menikmatinya. Sekarang aku tahu, seks seharusnya terasa enak, tapi itu selalu menyakitkan.
Ketika aku memberitahu teman-temanku, mereka berkata, "Kamu harus menemukan seorang pria yang tahu apa yang dia lakukan." Aku mencoba, tetapi tidak pernah orgasme.
Baca Juga: Idap Sindrom Tetra-Amelia, Bayi Ini Lahir Tanpa Tangan dan Kaki
Aku bahkan memesan vibrator namun tak ada hasil. Mula-mula rasanya enak, lalu biasa saja dan akhirnya menyakitkan.
Ketika aku bertanya pada dokter umum, mereka mengatakan, "Ini normal", atau "Itu akan terjadi pada akhirnya."
Aku merasa terisolasi dan seolah-olah tidak punya kontrol atas tubuhku. Aku pergi ke begitu banyak dokter, ahli saraf dan spesialis kandung kemih, namun tak ada masalah yang ditemukan.
Akhirnya ketika aku berusia 26 tahun, aku mendatangi ahli urologi dan dinyatakan mengalami Fowler's syndrome, yang berarti aku tidak bisa mendapatkan sensasi di kandung kemih atau organ seks.
Beberapa operasi aku jalani, hingga akhirnya disaat aku berusia 31 tahun, aku berhasil mengalami orgasme. Aku bersyukur bisa menemukan solusinya dan itu benar-benar mengubah hidupku." (HiMedik.com/Yuliana Sere)
Baca Juga: Remaja Indonesia Sulit Mengakses Pelayanan Kesehatan Seksual