Suara.com - Catat, Ragam Kebiasaan Buruk yang Bikin Anda Jadi Tidak Produktif
Produktivitas menurun, bisa jadi karena kebiasaan buruk Anda sendiri lho.
Disadari atau tidak, beberapa kebiasaan buruk menyebabkan kerugian dalam hidup. Salah satunya adalah hidup menjadi tidak produktif dan kita jadi sering membuang-buang waktu.
Nah, dikutip Himedik dari Forbes, ada beberapa kebiasaan buruk yang sebaiknya ditinggalkan demi hidup yang lebih produktif. Apa saja?
Baca Juga: Tukang Becak Tahan Tangis di Ruang Sidang Setelah Dituntut 2 Tahun Penjara
1. Gadget di kasur
Tak disangka, kebiasaan menggunakan gadget di kasur dapat merusak tidur dan produktivitas mereka. Ini karena cahaya biru dan paparan gelombang dari gadget memainkan peran penting dalam suasana hati, tingkat energi, dan kualitas tidur.
2. Perfeksionis
Perfeksionis bisa membuat Anda menunda mengerjakan sesuatu sehingga tidak menghasilkan apa-apa. Penulis Jodi Picoult menyebut hal ini sebagai, "Anda dapat mengedit halaman yang buruk, tetapi Anda tidak dapat mengedit halaman kosong."
3. Meeting
Baca Juga: Australia Jual Lilin Aroma Mi Goreng, Mau Beli?
Dibandingkan kegiatan lain, rapat atau meeting menghabiskan lebih banyak waktu Anda. Orang yang sangat produktif menghindari pertemuan sebanyak mungkin secara manusiawi.
Mereka tahu bahwa rapat akan berlangsung selamanya jika mereka membiarkannya, jadi ketika mereka harus mengadakan pertemuan, mereka memberi tahu semua orang di awal bahwa mereka akan tetap pada jadwal yang dimaksud. Ini menetapkan batas yang jelas yang memotivasi setiap orang untuk lebih fokus dan efisien.
4. Multitasking
Multitasking sebenarnya sangat tidak produktif. Penelitian yang dilakukan di Stanford University menegaskan bahwa multitasking kurang produktif daripada melakukan satu pekerjaan pada suatu waktu.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang secara teratur dibombardir dengan beberapa aliran informasi elektronik, tidak dapat memperhatikan, mengingat informasi, atau beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain seperti mereka yang menyelesaikan satu tugas pada satu waktu.
Ini karena ketika kamu mencoba melakukan dua hal sekaligus, otak tidak memiliki kapasitas untuk melakukan kedua tugas secara optimal. (Himedik/Dwi Citra Permatasari Sunoto)