Suara.com - Sederet Mitos Operasi Caesar, Metode Persalinan yang Dilakukan Raisa
Raisa dikabarkan sudah melahirkan bayi pertamanya, Rabu (13/2/2019) di salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Kabar tersebut didapat dari foto yang beredar di beberapa akun gossip. Disebutkan bayinya bersama Hamish Daud itu lahir melalui operasi Caesar.
Proses melahirkan sendiri bisa dilakukan lewat cara normal. Namun, dalam beberapa kasus kelahiran bayi harus dilakukan melalui tindakan operasi Caesar.
Dikutip dari VBAC, operasi Caesar atau Caesarean section (C-Section) adalah proses melahirkan dengan membuka bagian bawah perut ibu dikala persalinan pervaginam akan membahayakan bayi atau ibu. Seperti, persalinan macet, kehamilan kembar, tekanan darah tinggi pada ibu, kelahiran sungsang, atau masalah dengan plasenta atau tali pusat.
Baca Juga: Kerahkan Kepala Daerah Dukung Jokowi, Ganjar Pranowo Akan Diperiksa Bawaslu
Membahas soal kelahiran Caesar yang ditempuh Raisa untuk melahirkan bayi, berbedar beberapa mitos tentang kelahiran Caesar yang membuat para ibu enggan menempuh cara ini. Melarangkun dari Rd.com, berikut beberapa mitos kelahiran Caesar yang tak perlu ditakuti.
Sulit menikmati momen Skin to skin bersama bayi
Melahirkan Caesar membuat beberapa bagian tubuh lebih senstif terhadap sentuhan. Namun, itu bukan alasan untuk menghilangkan kenikmatan skin to skin bersama bayi. Hanya saja, mungkin butuh posisi yang tepat agar nyaman skin to skin dengan bayi.
"Area di mana bekas luka itu mungkin sedikit lunak, tetapi ada banyak kulit lain yang memberi rasa nyaman bersentuhan bersama bayi.,” Jonathan Schaffir, MD, ob-gyn dari The Ohio State University Wexner Medical Center, Columbus. Kebiasaan sehari-hari ini dapat membantu Anda dengan cepat pulih dari operasi caesar.
Sulit menyusui
Baca Juga: Dampingi Emil Pake Baju Putih di Istana, Arumi Bachsin: Biar Difoto Bagus
Menyusui atau memberi susu botol untuk adalah keputusan pribadi. Tetapi jika ingin menyusui, metode persalinan tidak akan berpengaruh apapun. Hanya butuh kesabaran dan waktu yang agak lama bagi ibu yang melahirkan melalui operasi caesar untuk memulai menyusui dibandingkan dengan mereka yang melahirkan secara normal.
“Ibu mungkin masih merasakan sakit setelah operasi caesar, jadi cobalah berbagai cara menggendong bayi, entah di sebelah payudara atau di atas perut. Temui konsultan laktasi yang bisa memberi tips agara prosesnya pasca operasnya sedikit lebih mudah,” kata Dr. Schaffir.
Tidak akan bisa melahirkan secara normal setelahnya
Jika sudah melahirkan Caesar katanya ibu tak akan bisa melahirkan normal pada kelahiran berkutnya Namun, menurut ACOG, sekitar 60 persen hingga 80 persen ibu yang menjalani caesar berhasil melahirkan melalui vagina. Secara keseluruhan, operasi Cesar sebelumnya hanya berdampak kecil pada persalinan pervaginam di masa depan.
Caesar lebih mudah daripada normal
Ada sejumlah alasan mengapa perempuan memilih operasi caesar daripada normal, terutama jika terjadi persalinan berisiko tinggi. Tetapi, March of Dimes menunjukkan ada asalan lain ibu memilih melahirkan Caesar tanpa ada masalah. Mereka beranggapan Caesar tidak sakit atau lebih mudah. Tetapi perlul diingat bahwa operasi caesar masih memiliki risiko besar, seperti prosedur invasive, ada risiko perdarahan berlebihan, infeksi, atau cedera pada struktur di sekitar lokasi, seperti kandung kemih dan usus,” jelas Dr. Schaffir.