Sederet Mitos Operasi Caesar, Metode Persalinan yang Dilakukan Raisa

Rabu, 13 Februari 2019 | 15:13 WIB
Sederet Mitos Operasi Caesar, Metode Persalinan yang Dilakukan Raisa
Raisa melahirkan anak pertamanya. [instagram/mak_nyinyir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Ibu mungkin masih merasakan sakit setelah operasi caesar, jadi cobalah berbagai cara menggendong bayi, entah di sebelah payudara atau di atas perut. Temui konsultan laktasi yang bisa memberi tips agara  prosesnya pasca operasnya sedikit lebih mudah,” kata Dr. Schaffir.

Tidak akan bisa melahirkan secara normal setelahnya

Jika sudah melahirkan Caesar katanya ibu tak akan bisa melahirkan normal pada kelahiran berkutnya Namun,  menurut ACOG, sekitar 60 persen hingga 80 persen ibu yang menjalani caesar berhasil melahirkan melalui vagina. Secara keseluruhan, operasi Cesar sebelumnya hanya berdampak kecil pada persalinan pervaginam di masa depan.

Caesar lebih mudah daripada normal

Baca Juga: Kerahkan Kepala Daerah Dukung Jokowi, Ganjar Pranowo Akan Diperiksa Bawaslu

Ada sejumlah alasan mengapa perempuan memilih operasi caesar daripada normal, terutama jika terjadi persalinan berisiko tinggi. Tetapi, March of Dimes menunjukkan ada asalan lain ibu memilih melahirkan Caesar tanpa ada masalah. Mereka beranggapan Caesar tidak sakit atau lebih mudah. Tetapi perlul diingat bahwa operasi caesar masih memiliki risiko besar, seperti prosedur invasive, ada risiko perdarahan berlebihan, infeksi, atau cedera pada struktur di sekitar lokasi, seperti kandung kemih dan usus,” jelas Dr. Schaffir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI