Suara.com - Dipenuhi Ruam dan Bibir Bengkak, Perempuan Ini Derita Kelainan Misterius.
Seorang perempuan di Inggris bernama Lydia O'Connor (23), didiagnosis urtikaria idiopatik kronis (CIU) atau gatal-gatal idiopatik kronis.
Ia mengaku takut gejalanya bisa muncul lagi lantaran belum mengetahui penyebab munculnya kelainan tersebut sejak awal.
Saat keluhannya muncul, O'Connor mengungkapkan, bibirnya sangat bengkak dan seluruh tubuhnya gatal, serta dipenuhi ruam selama enam bulan. Ia pun harus bolak-balik rumah sakit.
Baca Juga: Banyak Aplikasi Popular iPhone Diam-diam Merekam Aktivitas Layar Ponsel ?
Setelah empat hari menjalani perawatan intensif tahun lalu, O'Connor didiagnosis menderita suatu kelainan.
Dilansir dari Himedik yang mengutip dari Fox News, dia mengungkapkan bahwa reaksi kelainan itu mulai muncul ketika masih remaja, tetapi saat itu didiagnosis sebagai alergi kacang.
Namun, ketika reaksi terbarunya muncul, ia tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya.
"Bibir saya benar-benar membesar. Ketika saya dirawat di ICU, saya kira mengalami reaksi alergi yang parah seperti anafilaksis, karena saya kesulitan bernapas, dan lidah serta bibir saya sangat bengkak," bebernya kepada Caters News.
Obat yang diberikan pada O'Connor membantu menjinakkan pembengkakan, tetapi gejala itu bisa muncul lagi. Ruam di tubuhnya pun hilang pada Agustus tahun lalu, tetapi dia takut muncul lagi karena dia belum tahu penyebab pastinya.
Baca Juga: Saingi Elon Musk, Richard Branson Siap Berangkat ke Luar Angkasa
Menurut Journal of American Academy of PAs, seseorang didiagnosis CIU ketika mengalami gatal-gatal selama enam minggu atau lebih. Sering kali penyebabnya tak diketahui, dan hingga 50 persen pasien mengalami pembengkakan pada kulit, seperti yang dialami O'Connor di bibir dan wajahnya.
Menurut jurnal itu, kelainan ini sulit diobati, karena penyebabnya masih menjadi misteri. Jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa perempuan dua kali lebih mungkin terserang CIU dibandingkan lelaki, dengan sebagian besar dari mereka mengalami gejalanya pada usia antara 20 hingga 40 tahun. (Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)