Studi sebelumnya telah menghubungkan polusi dengan peningkatan risiko kanker payudara, kanker mulut, autisme pada anak-anak dan penyakit jantung.
Para ilmuwan di The Chinese University, Hong Kong menemukan lelaki yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi ternyata memiliki sperma yang terdistorsi.
Para ahli menganalisis paparan partikel yang terkait dengan emisi mobil diesel lama. Partikel-partikel ini disebut PM2.5 yang sangat halus sehingga bisa terhirup ke paru-paru dan memasuki aliran darah.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Occupational and Environmental Medicine pada November 2017, memperingatkan polusi udara sekitar dapat berfungsi sebagai faktor risiko kesehatan reproduksi lelaki. Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine. (Himedik/Yuliana Sere)
Baca Juga: Berbuntut Panjang, Polisi Buru Pemalsu STNK Motor yang Dirusak Adi Saputra