"Kami akan menulis ketika putri kami lahir. Kami berutang segalanya padanya, saya tidak akan berada di sini tanpanya," imbuhnya.
Jo dari Lichfield yang bekerja sebagai staf di Dewan Seni sebelumnya didiagnosis menderita limfoma Hodgkin pada usia 22 tahun setelah benjolan besar di lehernya. Karena penyakitnya, Jo memutuskan keluar dari pekerjaannya dan fokus terhadap perawatannya.
Namun, penyakitnya semakin parah dalam tiga tahun. Padahal dia sudah mencoba semua perawatan, tetapi tak berhasil. Sebaliknya kanker justru menyebar ke paru-paru dan tulangnya.
Beberapa hari sebelum pernikahannya, pihak Christie Cancer Hospital di Manchester memberi tahu bahwa dokternya telah memberi izin untuk memberinya obat baru Brentuximab Vedotin atas dasar kasih sayang. Obat itu menghentikan kanker dengan sangat baik.
Baca Juga: Sama-sama Menular, Ini Bedanya Kusta Basah dan Kusta Kering
NHS kemudian setuju mendanainya untuk menjalani remisi dan transplantasi stem cell yang menyelamatkan jiwanya.
”Setahun sebelum transplantasi saya, kami memeriksa daftar donor dan tidak ada kecocokan. Pada saat saya siap ada satu. Kami takut dia mungkin tidak ingin melanjutkannya. Kami tidak bisa berbicara dengannya secara langsung, tetapi terima kasih kepada Anthony Nolan, semuanya berjalan lancar," kata Jo.
Jo juga menghabiskan satu bulan di rumah sakit selama Olimpiade London pada 2012 ketika ia menjalani kemoterapi untuk menekan kanker, sumsum tulang, dan sel darah putihnya yang mencoba menghentikan tubuhnya menolak transplantasi.
Pasangan itu juga punya kemungkinan untuk memiliki bayi. Namun, karena Jo tidak subur akibat kemoterapi dan rahimnya tidak rusak, mereka memutuskan melakukan implan dengan sperma Pete dan donor sel telur. (HiMedik.com)
Baca Juga: Mengenal Kusta, Penyakit Menular yang Sering Dianggap Hasil Guna-Guna