Mengenal Kusta, Penyakit Menular yang Sering Dianggap Hasil Guna-Guna

Kamis, 07 Februari 2019 | 14:30 WIB
Mengenal Kusta, Penyakit Menular yang Sering Dianggap Hasil Guna-Guna
Ilustrasi tangan yang terkena kusta. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengenal Kusta, Penyakit Menular yang Sering Dianggap Hasil Guna-Guna.

Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih ada di Indonesia. Penyebabnya adalah kuman Mycobacterium leprae.

Pengidap kusta biasanya memiliki gejala bercak putih di beberapa bagian tubuh yang sering dikira hanya panu, kurap, atau infeksi jamur saja.

Disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, meski tergolong menular, penyakit kusta ini tidak mematikan. Bahkan penderitanya bisa dinyatakan sembuh jika menjalani pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Vanessa Angel Ngamuk Sendalnya Terinjak Wartawan

"Pengobatan sedini mungkin dengan multidrugs therapy sangat efektif dalam mencegah kecacatan. Bahkan kusta dapat disembuhkan tanpa cacat jika diobati secara dini dan tepat," ujar dr. Wiendra dalam temu media Peringatan Hari Kusta di Kementerian Kesehatan, Kamis (7/2/2019).

Dr. Wiendra menambahkan bahwa seringkali kusta diasosiasikan dengan penyakit kutukan atau hasil guna-guna. Stigma negatif yang disematkan pada penderita kusta inilah, kata dia, yang menjadi kendala dalam mencapai eliminasi kusta di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, kata Wiendra, masih ada 10 provinsi yang belum bebas kusta. Sebagian besar, kata dia, berada di wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, Maluku Utara, dan Papua Barat.

"Kenapa wilayah Indonesia Timur, karena di sana aksesnya sulit. Di Papua Barat, misalnya, di sana petugas kesehatan terbatas sehingga mereka tidak tahu kalau ada penduduknya yang kusta. Belum lagi penyakit kusta ini mirip dengan penyakit lain sehingga sering salah diagnosis dan pengobatan menjadi tertunda," imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Sri Linuwih Menaldi, SpKK dari Divisi Dermatologi Infeksi Tropik FKUI RSCM mengatakan bahwa meski menular sebenarnya kusta tidak mudah menular. Maksudnya, untuk penularan, harus ada kontak erat antara penderita dan orang lain dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Ada Bercak Putih di Badan? Waspada Penyakit Kusta

"Utamanya ditularkan lewat udara, seperti batuk. Tapi proses penularan betul-betul butuh waktu 2-5 tahun. Kontak erat minimal berada di dalam ruangan yang sama tiga bulan berturut-turut atau minimal 20 jam per minggu. Jadi kalau baru sekali ketemu, kontak dengan penderita belum tentu akan tertular," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI