Suara.com - Mikrobioma usus yang merujuk pada mikroorganisme di saluran pencernaan ternyata tak hanya bertanggung jawab pada gangguan pencernaan, tapi juga mempengaruhi kesehatan mental Anda. Temuan ini didapat melalui penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Microbiology.
Untuk mengarah pada kesimpulan ini, peneliti dari Belgia merekrut lebih dari 1.000 orang untuk memeriksa microbiome usus mereka. Dari pemeriksaan awal, 173 peserta didiagnosis mengalami depresi atau bernasib buruk.
Menurut peneliti, kelompok responden yang mengalami depresi ternyata memiliki dua jenis mikroba, yakni Coprococcus dan Dialister. Bagaimana mekanisme kedua mikroorganisme ini dalam memengaruhi otak belum diketahui pasti, namun menurut Science Mag yang bertanggung jawab adalah saraf vagus, yang berfungsi sebagai penghubung antara saluran pencernaan dan otak.
Dilansir dari Medical daily, menurut Jeroen Raes, penulis utama penelitian ini, meskipun hubungannya sangat kuat, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi bahwa mikroba usus memang dapat berdampak pada kesehatan mental. Temuan ini juga dilakukan dalam kelompok peserta yang lebih luas karena studi baru ini hanya berfokus pada orang Belgia.
Baca Juga: Della Perez Terseret Prostitusi Online Vanessa Angel, Diperiksa Siang Ini
Raes, seorang ahli mikrobiologi di Universitas Katolik Leuven, mengatakan temuan ini membuka jalan untuk perawatan alternatif dalam mengatasi depresi. Pasien bisa diberikan probiotik atau bakteri baik untuk melawan mikoorganisme jahat yang memengaruhi kondisi mental mereka.
"Temuan ini memberi pesan bagi masyarakat untuk tidak meremehkan dampak kesehatan usus terhadap kesehatan secara keseluruhan. Temuan ini juga mendorong masyarakat untuk mengonsumsi diet sehat dan kaya serat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan mereka," tandas dia.