Suara.com - Masalah jerawat tak jarang membuat orang merasa jengkel. Jadi, tak heran banyak orang yang melakukan segala hal untuk menghilangkannya, mulai dari membeli krim khusus hingga melakukan perawatan yang tak murah.
Bahkan, terungkap satu kejadian di Colchester, Inggris, seorang pria bunuh diri setelah menderita jerawat.
Namun ini bukan karena stres, depresi atau bahkan rasa malu, melainkan akibat efek obat jerawat yang dikonsumsinya, menurut laporan dailymail.
Pada bulan Mei 2017, satu keluarga sangat terpukul ketika mengetahui putra mereka yang berusia 21 tahun meninggal karena mengonsumsi obat Roaccutane.
Baca Juga: Depresi Dapat Merusak Kehidupan Seks, Begini Cara Mengatasinya
Luke Reeves bunuh diri setelah obat jerawat yang diminumnya mengubah kepribadiannya. Mereka mengatakan dia menjadi tidak rasional, lesu dan akhirnya bunuh diri.
Mereka percaya perubahan dalam kepribadiannya adalah akibat efek samping obat yang telah lama ia konsumsi.
Luke mengonsumsi Roaccutane selama empat bulan ketika dia berusia 16 tahun. Dalam kemasan obat tersebut telah ditulis peringatan berupa efek sampingnya yakni depresi dan perubahan suasana hati
Namun, orang tuanya mengatakan perubahan karakternya permanen. Ibunya, Ny Reeves (45) mengatakan, "Ada banyak hal kecil yang menjadi efek samping dari obat-obatan itu.
'Dia tidak bisa berkonsentrasi dan menjadi obsesif serta kompulsif. Dia tidak rasional. Dia menjadi sensitif terhadap suhu tinggi dan saya membawanya untuk dites diabetes karena dia sangat haus.'
Baca Juga: Studi : Makan Bersama Keluarga Bisa Hilangkan Depresi
Luke pertama kali mencoba bunuh diri pada musim panas lalu dan kemudian di bulan Oktober. Dia berada di unit perawatan intensif selama sembilan hari sebelum dipindahkan sementara ke unit Kesehatan Mental Lakes di Colchester.