Suara.com - Perkawinan Anak dan Program KB Jadi Sorotan di Hari Keluarga Nasional 2019
Hari Keluarga Nasional (Harganas) setiap tahunnya diperingati pada 29 Juni. Tahun ini, puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-26 akan digelar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada awal Juli dengan mengambil tema "Hari Keluarga, Hari Kita Semua", dengan slogan "Cinta Keluarga, Cinta Terencana".
Disampaikan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, M. Yani, berbagai kegiatan akan digelar dalam mewarnai peringatan Harganas, baik pra puncak peringatan maupun pasca acara. Di antaranya Festival Penggalang Ceria, GenRe Edu Camp, One Stop Service pelayanan untuk anak anak, One Day for Children untuk anak-anak terlantar.
Selain itu akan diadakan pula beberapa kegiatan seminar di antaranya tentang kependudukan dan perkawinan anak, mengingat kasus perkawinan anak di Kalimantan Selatan mencapai 30 persen. Rencananya, selain seminar juga akan dilangsungkan lomba pencegahan perkawinan anak.
Baca Juga: Mengekor Merek China, Samsung Galaxy A90 Akan Punya Kamera Pop-up?
"Untuk meningkatkan kesertaan peserta KB jangka panjang, diadakan pula pelayanan KB gratis untuk pasangan usia subur. Saya menilai Kalsel sudah siap menyelenggarakan puncak peringatan Harganas ke XXVI dengan baik. Seluruh kegiatan yang di rencanakan menarik dan bermanfaat untuk seluruh keluarga dan masyarakat," ujar Yani dalam keterangan resminya, Selasa (5/2/2019).
Yani mengatakan bahwa tujuan dari peringatan Hari Keluarga Nasional adalah untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera dalam kerangka ketahanan keluarga. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan delapan fungsi keluarga antara lain agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial dan sudaya serta lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, ingin menjadikan momentum Hari Keluarga Nasional ke-26 ini untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membangun keluarga sejahtera lahir dan batin. Selain itu, Ia ingin agar seluruh masyarakat Kalsel paham bagaimana menjaga bumi dan menekan ledakan pertumbuhan penduduk.
“Ingat bumi kita ini stagnan, dia tidak berubah, tidak akan bertambah luas. Tanah yang ada dimanfaatkan oleh warga bumi dan semakin berkurang karena populasi manusia yang selalu bertambah. Salah satu upaya untuk meminimalkan, kita melaksanakan program Keluarga Berencana," seru Sahbirin.
Ia pun mengajak seluruh keluarga di Kalimantan Selatan untuk menjaga dan membangun Kalimantan Selatan mulai dari keluarga. "Mari kita jaga dan pelihara dan kita awali mulai dari rumah sendiri, untuk membangun suatu masyarakat sejahtera lahir dan batin dan tetap memagang teguh pada ‘dua anak cukup’," tandas dia.
Baca Juga: 30 Napi Terima Remisi Hari Raya Imlek