Suara.com - Deteksi dini kanker alias skrining kanker menjadi sangat penting untuk dilakukan demi menemukan cikal bakal kanker yang biasanya tak menunjukkan gejala apa pun. Berdasarkan data Globocan 2018, sebanyak 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia terserang kanker. Angka kematian karena kanker juga diperkirakan menimpa 1 dari 8 lelaki dan 1 dari 11 perempuan di seluruh dunia. Untuk itu, setiap tahunnya, dunia memperingati World Cancer Day atau Hari Kanker Dunia pada 4 Februari.
Seperti dilansir dari laman Jaringan Pemberitaan Pemerintah, Indonesia sendiri menempati urutan kedelapan di Asia Tenggara dan ke-23 di Asia untuk angka kejadian kanker. Berdasarkan data Riskesdas terbaru tahun 2018, prevalensi penyakit kanker di Indonesia mengalami peningkatan. Dari yang tadinya 1,4 per 1.000 penduduk pada tahun 2013, naik menjadi 1,79 per 1.000 penduduk di tahun 2018.
Kemudian timbul pertanyaan, sebenarnya bisakah penyakit ini dicegah? Apakah deteksi dini bisa membuat seseorang terhindar dari kanker?
Menurut dokter konsultan Hellosehat, dr. Tania Savitri, meski hingga saat ini penyebab pasti kanker belum diketahui, WHO mengatakan bahwa sebenarnya 30 persen kejadian kanker bisa dicegah. Beberapa kasus memang terjadi akibat keturunan atau faktor gen, namun itu hanya sekitar 5 – 10 persen. Sisanya disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti polusi dan gaya hidup.
Baca Juga: Cie, Bastian Steel Ngaku Dekat dengan Penyanyi Pendatang Baru Ini
Semakin dini ditemukan, semakin tinggi pula tingkat kesembuhan penderita kanker. Tapi, kapan sebaiknya melakukan tes medis ini? Bergantung jenis kankernya, berbeda pula kapan waktu yang tepat untuk melakukan skrining. Misalnya saja, untuk melakukan skrining kanker payudara (mamografi), seseorang mungkin bisa memulainya ketika berusia 40 tahun. Apabila memiliki riwayat dalam keluarga, Anda mungkin bisa melakukannya lebih awal. Konsultasikanlah dengan dokter apabila Anda memiliki kecurigaan terhadap penyakit jenis ini.
Untuk kanker lainnya, seperti prostat, biasanya dokter akan meminta Anda melakukan skrining mulai dari usia 50-an. Melakukannya secara rutin, apalagi jika Anda pernah memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga, akan membantu dokter menemukannya dan menanganinya lebih dini sehingga kemungkinan pasien untuk sembuh akan lebih tinggi.