Suka Masturbasi Sembarangan, Waspada Kena Silent Stroke

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Minggu, 03 Februari 2019 | 17:07 WIB
Suka Masturbasi Sembarangan, Waspada Kena Silent Stroke
Penyakit stroke (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suka Masturbasi Sembarangan, Waspada Kena Silent Stroke.

Seorang Lelaki berusia 67 tahun asal Spanyol melakukan masturbasi secara tidak pantas di depan para kerabatnya. Lelaki ini akhirnya dibawa ke rumah sakit, dan ternyata perilaku anehnya itu diakibatkan efek silent stroke yang menyerang secara diam-diam.

Mengutip The Sun, Lelaki yang tidak disebutkan namanya juga mulai menggunakan bahasa kotor dan mulai "menggunakan kata-kata seksual yang tidak pantas ketika berbicara dengan kerabatnya.

"Istrinya mengatakan dia menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas, seperti masturbasi tanpa rasa malu ketika dia hadir," kata Dr Rafael Garcia Carretero dalam Laporan Kasus BMJ.

Baca Juga: Asyik Ngobrol saat Makan, Wanita Ini Tak Sengaja Minum Air Kobokan

"Dia tidak menunjukkan keprihatinan tentang perubahan ini (dalam perilaku), ia seperti tak sadar akan kelakuannya,"

Khawatir pada perubahan kepribadian yang parah,keluarganya membawanya ke rumah sakit di Mostoles, dekat Madrid, Spanyol.

Dokter yang memeriksanya mendapati dirinya menderita tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2.

Namun dokter masih penasaran dengan analisa mereka, mereka akhirnya menguji fungsi otaknya dan tidak menemukan adanya kelainan.

Dokter memerintahkan rontgen dada, dan hasilnya normal, lalu ketika melakukan CT scan, pemindaian menunjukkan adanya silent stroke, atau stroke senyap.

Baca Juga: Musim Hujan Rentan Flu, Lima Cara Ini Ampuh Meredakan Flu

CT scan menunjukkan bayangan di bagian depan otak, di lobus frontal.

Khawatir itu bisa menjadi tumor otak, tim dokter melanjutkan dengan pemindaian MRI.

Akhirnya dokter memvonis lelaki tersebut kena silent stroke yang cenderung mengenai tanpa adanya tanda-tanda dan gejala peringatan. Itu seperti mengubah perilaku secara otomatis. Kasus ini dilaporkan dalam jurnal ilmiah BMJ Case Reports. Disebutkan, pasien mengalami frontal lobe syndrome yang disebabkan oleh stroke. Kondisi seperti ini jarang dilaporkan.

Setelah perawatan, lelaki itu pulih sepenuhnya dan dia tidak pernah menyadari apa saja yang sudah dilakukannhya.

Dr Carretero dan timnya mengatakan: "Kerabatnya mengatakan dia sekali lagi menjadi baik, bijaksana, bijaksana, bijaksana dan sopan.

"Secara umum dia terus menjadi orang seperti dia sebelumnya, normal, sebelum kena stroke itu," lanjut sang dokter.

Jika Anda memiliki silent stroke, Anda mungkin tidak akan tahu itu, kecuali jika Anda kebetulan melakukan scan otak dan dokter menemukan gangguan tersebut secara tak sengaja. Anda mungkin memiliki masalah ingatan ringan atau sedikit kesulitan mengingat. Seorang dokter mungkin dapat melihat tanda-tanda silent stroke tanpa melakukan tes.

Perbedaan silent stroke dengan transient ischemic attack atau stroke ringan bisa terlihat, silent stroke disebabkan oleh pembekuan darah di otak yang tidak larut.

Peringatan terjadinya stroke yang juga dikenal sebagai TIA atau transient ischemic attach disebabkan oleh pembekuan darah yang larut dengan sendirinya dalam 5 menit atau kurang. Tidak seperti silent stroke, kondisi TIA tidak merusak otak secara permanen.

Ketahui tanda-tanda stroke dan lakukan tindakan FAST atau telepon emergency dan ambulans. Lantas, apa yang dimaksud dengan tindakan FAST ? Berikut penjelasannya.

Face : Bisakah mereka tersenyum? Apakah satu sisi wajah mereka terkulai?
Arm : Dapatkah mereka mengangkat kedua tangan? Apakah satu sisi lemah?
Speech : Apakah ucapan mereka tidak jelas atau kacau?
Time : Jika Anda melihat tanda-tanda ini, sudah waktunya untuk menelepon rumah sakit atau ambulans.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI