Suara.com - Dokter Sebut Tak Semua Kanker Prostat Harus Dioperasi, Ini Alasannya
Kanker prostat merupakan masalah kesehatan serius yang hanya terjadi pada pria. Meski begitu, dokter mengatakan tak semua pasien kanker prostat harus menjalani operasi. Kok bisa?
Dr. Richard Quek, konsultan onkologi medis dari Parkway Cancer Center Singapore mengatakan 1 dari 9 orang pria akan mengalami kanker prostat dalam hidupnya. Meski begitu, kanker prostat biasanya menyerang ketika pria sudah lanjut usia.
"Kanker prostat menyerang pria saat berusia 70 tahun lebih. Namun adanya faktor keturunan dan genetik bisa membuat kanker prostat datang lebih awal, di usia 40 atau 50 tahun," ungkapnya dalam temu media di Sheraton Grand, Gandaria City, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Curi Buku Mewarnai, Bocah Dipukuli Pegawai Minimarket sampai Gigi Rontok
Sementara itu, pakar bedah urologi dari Parkway Hospitals, Dr. Poh Beow Kiong mengatakan saat berobat ke dokter soal kanker prostat, hal pertama yang perlu dipastikan adalah jenisnya.
"Apakah kanker prostat Anda ganas seperti macan, atau jinak seperti kucing? Setelah itu, baru kita bisa menentukan langkah pengobatan yang tepat," ungkapnya.
Jika kanker prostat termasuk ganas, ada dua teknik pengobatan yang bisa ditempuh, yakni radiasi dan operasi. Dua terapi ini memiliki angka kesembuhan yang sama, namun Dr. Poh mencatat efek samping radiasi lebih lama dirasakan oleh pasien ketimbang operasi.
Namun jika kanker prostat terdeteksi tidak ganas, maka dokter tidak akan melakukan tindakan operasi. Hanya saja, pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan kanker prostat tetap tidur dan tidak berubah menjadi ganas.
"Kalau jinak dan tidur, tidak dioperasi. Kanker prostat jinak adalah satu-satunya kanker yang bisa hidup berdampingan dengan manusia tanpa ada efek apapun," tuturnya.
Baca Juga: Duaarrr! Kardus Misterius 2 Kali Meledak saat Diguyur Hujan, Keluar Api