Suara.com - Sempat Punya Berat Badan 29 Kg, Pria Ini Sekarang Jadi Jawara Angkat Besi
Manny Singh Tura mungkin tak pernah menyangka akan bisa menjadi jawara angkat besi. Sebabnya, ia pernah menderita penyakit Crohn dan sempat punya berat badan 29 kg. Kok bisa?
Pria berusia 27 tahun asal Leeds, Inggris ini menderita penyakit Crohn, yang membuat tubuh tak bisa menyerap nutrisi dengan sempurna. Berat badan Manny turun berangsur-angsur dari 48 kg hingga 29 kg dalam kondisi terburuknya.
Untuk mengatasi penyakit ini, usus Manny harus dibuang sepanjang 30 cm. Dengan tingginya yang hanya 160 cm, Manny terlihat sangat kurus hingga mirip kerangka. Ia pun memulai olahraga untuk membentuk kembali tubuhnya.
Baca Juga: Dibui, Ini Musisi yang Gantikan Ahmad Dhani di Reuni Dewa 19 di Malaysia
"Sebelum sakit saya 50 kg dan turun menjadi sekitar 29 kg. Sungguh sedih melihat tubuh saya karena belum pernah setipis ini. Saya memang selalu kecil tetapi ini benar-benar berbeda," tuturnya.
Pria yang dulu gemar minuman bersoda dan hot dog ini mengaku, ia naik satu kilogram per hari sebelum kembali ke rumah.
Pada Mei 2017, dia menjalani operasi untuk memperbaiki usus kecilnya dan memulai perjalanan untuk menjadi binaragawan.
Di Januari 2018, delapan bulan setelah operasi, ia memecahkan rekor deadlift Yorkshire dan Northeast untuk kelas berat badannya.
Beratnya 53,6 kg, ia mengangkat beban 180kg, hampir tiga kali berat tubuhnya sendiri.
Baca Juga: Kamis Besok, Ratna Sarumpaet Dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
"Saya mengagumi binaragawan jadi saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan menambah berat badan dan menjadi kuat lagi," kata Tura.
"Saya melakukannya dalam waktu kurang dari setahun. Menang dan memecahkan rekor membuat saya merasa seperti memiliki kebebasan atas tubuh saya lagi," imbuhnya.
Dia bahkan datang di tempat keempat di Kejuaraan Powerlifting Pria Inggris pada bulan September.
"Saya beralih dari makan tiga kali sehari menjadi lima kali. Diet ketat baru saya membantu saya menambah berat badan dan saya bertambah 1kg sehari," ujarnya.
“Satu teman saya membuatkan saya makarel, sarden, dan udang setiap malam dan setiap pagi dia akan mengunjungi saya di rumah sakit untuk mengantar makanan.
“Saya punya piring panas untuk menghangatkan makanan dan saya akan menggunakannya ketika dokter dan perawat tidak ada. Saya juga memiliki sekaleng pengharum ruangan untuk menyembunyikan bau ikan.
"Ketika saya sampai di rumah, saya masih harus makan melalui tabung tetapi saya lebih sadar dengan apa yang saya masukkan ke dalam tubuh."
Tura masih menderita penyakit Crohn tetapi ia mengatakan, gaya hidupnya yang baru membantunya mengendalikannya. Dia pergi ke gym setidaknya lima kali seminggu dan selalu makan makanan sehat.
Crohn yang memengaruhi setidaknya 115.000 orang di Inggris dan 780.000 orang Amerika menyebabkan bisul dan bengkak di usus.
Ini bisa membuat orang kehilangan berat badan karena lapisan ususnya rusak artinya kurang efisien dalam menyerap nutrisi dari makanan dan itu bisa menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan diare.
Tura menambahkan, "Crohn tidak memengaruhi saya. Ini bagian dari siapa saya dan saya bisa mengendalikannya setiap hari. Para dokter luar biasa dan merawat saya dengan baik, tetapi tidak pernah ada rekomendasi jenis diet apa yang harus saya jalani."
“Saya merasa tidak berdaya tetapi saya harus melakukan penelitian sendiri untuk menemukan cara untuk membantu diri saya. Saya biasa makan kebab dan junk food lainnya secara teratur tetapi begitu saya berhenti, sakit perut hilang begitu saja. Saya merasa jauh lebih baik," pungkasnya. (Himedik/Yuliana Sere)