Suara.com - Di era penggunaan teknologi seperti sekarang, tampaknya gawai tak hanya menjadi konsumsi orang dewasa tapi juga anak-anak. Lihat saja di tempat-tempat umum, banyak anak makan sambil nonton video di gawai. Orangtua tampaknya menjadikan gawai layaknya baby sitter bagi anak-anaknya, karena membiarkan anak ditemani gawai yang disetel YouTube saat mereka makan.
Lalu, adakah efeknya bagi anak jika terbiasa makan sambil menonton video di gawai? Disampaikan DR. Dr. Conny Tanjung, Sp.A(K), tidak disarankan anak diberi gawai ketika makan. Menurutnya, gawai hanya akan mengganggu aktivitas makan sehingga anak sulit menikmati dan mengeksplorasi makanannya.
"Gawai tidak disarankan karena jadi distraksi. Anak akan menganggap makanan mengganggu. Jadi, sebaiknya no distraction. Makan ya makan saja," ujar dr. Conny dalam temu media di Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Conny mengatakan bahwa sedari kecil anak harus dibiasakan disiplin dengan makanannya. Ketika masuk jam makan, maka anak wajib makan. Waktunya pun harus dibatasi, jangan sampai memberikan waktu berjam-jam untuk menghabiskan makanannya.
Baca Juga: Pria Bisa Pakai, Begini Uniknya Buket Bunga untuk Jenggot
"Kalau 30 menit tidak habis, ya sudah jangan dipaksa lagi. Lalu kalau makan tidak habis, jangan diberi camilan karena itu yang ditunggu anak sehingga makanannya tidak dihabiskan. Lebih baik kasih air putih saja. Kalau lapar, dia pasti makan," imbuhnya.
Dr. Conny juga mengingatkan para ibu agar tidak terlalu memerangi gula dan garam untuk makanan anak. Prinsipnya, kata dia, kalau kita akan memberi makan ke anak, pastikan rasanya enak sehingga anak akan menyukainya.
"Kasih garam, gula, sedikit-sedikit tidak masalah. Kalau rasanya hambar, anak juga tidak mau makan. Ujung-ujungnya nanti bisa GTM (gerakan tutup mulut)," tandasnya.