3. Lebih mudah mengendalikan porsi makan
Ketika memasak untuk keluarga di rumah, Anda tentu sudah mengira-ngira seberapa porsi makan yang tepat. Kalau makanannya tidak habis pun bisa langsung dimasukkan dalam kulkas. Sementara jika Anda makan di luar, porsi makanan yang disajikan biasanya terlalu banyak. Lantaran harus membayar makanan tersebut, muncul dorongan untuk menghabiskannya, padahal Anda sudah kekenyangan.
4. Mencegah perilaku berisiko pada anak
Menurut sebuah penelitian tahun 2010 oleh Center of Addiction and Substance Abuse (CASA) di Amerika Serikat, makan bersama anak dan orangtua bisa mencegah perilaku berisiko pada anak secara cukup signifikan. Anak yang tidak dibiasakan makan bersama 3,5 kali lebih mungkin mencoba obat-obatan terlarang. Mereka juga 2,5 kali lebih mungkin mencoba merokok dan 1,5 kali lebih mungkin mencoba minuman beralkohol.
Baca Juga: Unggahan Pria di Instagram ini Penuh Misteri, Grand Livina Bakal Tamat?
Para ahli percaya bahwa makan bersama bisa membantu orangtua mendeteksi kemungkinan putra-putrinya terjerumus pengaruh buruk sejak dini. Selain itu, penelitian dalam Journal of the American Academy of Pediatrics tahun 2011 menguak bahwa anak yang selalu makan bersama orangtuanya jadi 24% lebih bijak dalam mengambil keputusan soal kesehatannya.
5. Melepas stres dan mencegah depresi
Sebuah studi dalam Journal of Marriage and Family tahun 2012 mencatat bahwa keluarga yang sering makan bersama menunjukkan gejala depresi lebih rendah dibandingkan keluarga yang hampir tak pernah makan bersama.
Menurut tim ahli yang meneliti fenomena ini, memang bukan makanannya yang bisa membantu Anda mengatasi masalah kesehatan mental. Waktu berkualitas dan kehangatan keluargalah yang berperan penting di sini.
Wah banyak yang Anda lewatkan dengan tidak lagi melakukan makan bersama keluarga, mulai lagi yuk biar dapatkan manfaat di atas.
Baca Juga: Perempuan Venezuela Ramai-ramai Jual Rambut untuk Beli Makanan Hingga Popok