Dengan Edukasi, KOPMAS Siap Berantas Stunting di Pelosok Daerah Indonesia

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 29 Januari 2019 | 15:21 WIB
Dengan Edukasi, KOPMAS Siap Berantas Stunting di Pelosok Daerah Indonesia
Kopmas, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat [Suara.com/Ade]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dengan Edukasi, KOPMAS Siap Berantas Stunting di Pelosok Daerah Indonesia

Menyambut Harl Glzl Nasional 2019 Pentlngnya Edukasi Pemenuhan Glzl pada 1000 Harl Pertama Kehldupan Menuju Zero Glzl Buruk dan Stunting 2045

Investasl utama dalam membangun sumber daya manusla Indonesia yang memberikan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan adalah pembangunan kesehatan.

Terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan salah satu komponen terpentlng dalam pembangunan kesehatan bagi seseorang.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Jokowi Tak Sadar Dijatuhkan Kubu Sendiri

Saat ini permasalahan gizi, baik gizi kurang termasuk stunting terjadi hamplr di seluruh strata ekonomi masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan.

Permasalahan gizi buruk merupakan tanggung jawab bersama mulai dari pemerintah, swasta, serta orangtua sebagai tombak perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mulai 1000 hari pertama kehidupan. Edukasi pentingnya asupan gizi selmbang sangat penting dalam upaya menekan tingginya angka gizi buruk di Indonesia.

Dalam upaya membantu pemerintah dalam mengurangl gizl buruk, perlu adanya peran serta aktif semua pihak, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) menvelenggarakan diskusi publik dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2019 “Menuju Zero Gizi Buruk dan Stunting 2045".

Hadir sebagai pembicara antara lain Dede Macan Yusuf Efendl, Ketua Komisi IX DPR RL, Ir. Doddy Izwardy, MA., Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Antsyah S.Sl,Apt, MP, Direktur Registrasi Pangan Olahan BPOM, Arif Maulana, SH.MH. Direktur LBH Jakarta dan Arif Hidayat, SH.MH., Ketua Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS).

"Berdasarkan Riskesdas 2018 menunjukkan adanya perbaikan status gizi pada balita di lndonesia, namun ancaman gizi buruk dan stunting akan terus menghantui anak-anak di Indonesia di wilayah-wilayah lain. Hal itu disebabkan karena masih mlnlmnya edukasi mengenal gizi. Kalau kita datang langsung ke kampung-kampung yang aksesnya sullt dijangkau, mungkln kita akan menemukan lebih banyak lagi panderita gizi buruk. Hanya saja kita belum tahu,” seru Ketua Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS), Arif Hidayat saat ditemui Suara.com di Aula LBH Jakarta (29/1/2019).

Baca Juga: Batal Hadapi Persebaya, Timnas Indonesia U-22 Tantang Arema FC

Terkait edukasi, Arif menambahkan perlu adanya sinergi balk pemerintah dan swasta maupun Iembaga. lembaga non pemerlntah atau LSM. Karena ltulah, KOPMAS hadlr mengajak serta membantu pemerintah untuk bersama-sama dalam upaya menguranzl glzl buruk, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya generasl muda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI