Suara.com - Berjuang Lawan Kanker, Sutopo BNPB Curhat Soal Ritual Minum Obat
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Informasi sekaligus Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedang berjuang melawan penyakit kanker paru stadium 4B yang dialaminya.
Salah satu ceritanya adalah soal ritual minum obat yang ia ceritakan lewat akun media sosial Twitter-nya, @Sutopo_PN.
"Inilah obat yang harus saya minum setiap hari. Banyak sekali jenisnya. Ada yang murah, ada yang mahal. Semua obat pasti memiliki manfaat dan risiko. Jagalah kesehatan. Sehat itu mahal. Hiduplah dengan gaya hidup sehat. Perbanyak makan sayur, buah, olahraga, berpikir positif," cuit Sutopo sembari membagikan foto obat-obatan yang dikonsumsinya.
Baca Juga: Jasad Baskoro Terungkap, Saat Tetangga Diganggu Kerumunan Lalat Hijau
Saat ditanyai lebih lanjut, Sutopo mengatakan ada sembilan jenis obat yang harus ia konsumsi setiap hari, baik saat pagi, siang dan malam.
"Itu belum vitamin dan herbal yang saya minum. Herbal rebusan saya minum setiap hari. Ada juga morfin dalam bentuk tempel saya lakukan per 3 hari. Sering tubuh seperti melayang," kata Sutopo lewat pesan WhatsApp kepada Suara.com, Senin, (28/1/2019).
Katanya, obat tersebut dikonsumsi untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian tulang yang kerap terasa seperti diiris-iris.
Dan jika rasa sakit muncul, praktis dirinya akan merasa tidak nyaman dan kesulitan untuk beristirahat.
"Tidur hanya setengah jam lalu bangun. Itu berulang-ulang sehinga sehari hanya bisa tidur 2 sampai 3 jam saja. Bangun kepala jadi pusing. Saya patuh anjuran dokter untuk minum obat. Kadang telat, tapi jika tidak minum tubuh rasanya sakit," tandasnya lagi.
Baca Juga: Usai Bersetubuh, Idayati Dibunuh Kuli dan Siswa SMP
Untuk itu, ia mengaku kerap melakukan meditasi meski sebentar, berjalan-jalan kecil untuk mengatur nafas, sampai dengan berjemur di bawah sinar matahati .
Hal tersebut, kata Sutopo, dapat sedikit membantunya mengontrol rasa sakit.
"Berjemur sinar matahari di pagi hari saya lakukan. Namun saat musim hujan seperti sekarang ini susah cari sinar matahari," tutupnya.