"Saya memperkenalkannya kepada kakek-nenek dan teman-teman terbaik saya. Mereka semua mengatakan betapa sempurna penampilannya. Sangat menyedihkan menjelaskan kepada mereka apa yang telah terjadi," ujarnya.
"Kami mampu membawanya ke keluarga kami dan menunjukkan kepadanya rumahnya," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa dirinya merasa sangat damai ketika bisa tidur di bawah satu atap dengan bayinya selama dua minggu.
Pada hari sebelum pemakamannya, mereka memasukkan sebuah surat perpisahan ke dalam peti matinya. Pasangan itu selalu mengunjungi makamnya empat kali seminggu.
Baca Juga: Dimasukkan ke Inkubator Rakitan, Bayi Prematur Tewas Terbakar
HiMedik.com/Yuliana Sere