Kenali Gejala Andropause, Saat Lelaki Mengalami Fase Perubahan Hormon

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 25 Januari 2019 | 08:05 WIB
Kenali Gejala Andropause, Saat Lelaki Mengalami Fase Perubahan Hormon
Lelaki juga bisa mengalami perubahan hormon saat andropause. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenali Gejala Andropause, Saat Lelaki Mengalami Fase Perubahan Hormon

Menopause tidak hanya terjadi pada perempuan. Lelaki juga mengalami fase perubahan hormon dan fisik yang disebut sebagai andropause.

Dikutip Himedik dari Medical Daily, pakar medis mengatakan andropause terjadi saat lelaki mengalami penurunan kadar hormon testosteron. Meski mirip dengan menopause perempuan, pakar mengatakan ada beberapa perbedaan antara andropause dan menopause.

Saat mencapai usia 30 tahun, diperkirakan lelaki mengalami penurunan testosteron secara alami sekitar satu persen per tahun. Jadi penurunannya cukup bertahap dibandingkan dengan wanita di mana produksi hormon merosot dalam periode waktu yang singkat.

Baca Juga: Bripda Puput, Calon Istri Ahok Resmi Mundur dari Polri

Seperti yang kita ketahui, wanita mengalami perubahan signifikan lainnya selama menopause ketika tubuh mereka berhenti berovulasi. Di sisi lain, andropause tidak membuat lelaki berhenti memproduksi sperma.

Jim Hotaling, seorang ahli urologi dan ahli kesehatan lelaki di University of Utah Health Care mencatat, perubahan hormon pada lelaki pun tidak separah yang terjadi pada wanita.

"Ini adalah penurunan yang sangat bertahap dan pada beberapa titik, itu menurun ke gejala dan di situlah saya pikir ada beberapa kemiripan dengan menopause," jelasnya.

Beberapa gejala yang termasuk dalam andropause adalah dorongan seks berkurang, tulang lebih lemah, kekuatan otot berkurang, lemak tubuh meningkat, frekuensi ereksi berkurang, hilangnya rambut pada tubuh, dan testis menyusut.

Beberapa lelaki mungkin juga mengalami berkurangnya rasa percaya diri, kehilangan ingatan, depresi, masalah tidur, kelelahan, mudah marah, dan masalah konsentrasi.

Baca Juga: Yeslin Wang Tahu Delon Thamrin Berjudi dari Awal Menikah

Diperkirakan empat hingga lima juta lelaki di Amerika menderita gejala yang terkait dengan kadar testosteron yang rendah. Sayangnya, hanya lima persen dari mereka yang benar-benar mendapat perawatan.

Hotaling menjelaskan bahwa pasien hanya dirawat jika mereka menunjukkan gejala kadar testosteron rendah, yang diketahui melalui bantuan tes darah.

Ilustrasi seorang lelaki tua duduk sambil memegang tongkat. [Shutterstock]
Ilustrasi lelaki paruh baya yang mengalami fase andropause. [Shutterstock]

Perawatan biasanya melibatkan terapi penggantian testosteron. "Ada obat lain yang bisa kita gunakan. Kelemahan pengganti testosteron adalah itu akan membuat lelaki mandul," katanya.

"Kebanyakan lelaki tidak. Tapi kita bisa menggunakan obat lain untuk benar-benar meningkatkan testosteron dan menjaga kesuburan lelaki," lanjutnya.

Ingatlah bahwa tidak semua orang memerlukan terapi hormon karena gejalanya terlalu ringan atau mudah ditangani dalam beberapa kasus.

Pastikan kamu mencari bimbingan dari tim medis dan menghindari suplemen herbal yang mungkin tidak membantu atau bahkan meningkatkan risiko kanker prostat. (Himedik/Yuliana Sere)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI