Apa yang Membuat Anak Bahagia? Ternyata Bukan Mainan Lho

Kamis, 24 Januari 2019 | 16:00 WIB
Apa yang Membuat Anak Bahagia? Ternyata Bukan Mainan Lho
Ilustrasi bukan mainan melainkan pengalaman menyenangkan bermain dengan orangtua yang buat anak bahagia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang membuat anak bahagia? ternyata bukan mainan lho.

Kebahagiaan anak selama ini diasosiasikan dengan mendapat mainan baru atau barang yang disukainya. Padahal dibandingkan mendapatkan mainan, anak lebih membutuhkan pengalaman menyenangkan yang akan diingatnya hingga dewasa kelak.

Hal ini disampaikan oleh Psikolog anak dan keluarga Elizabeth Santosa atau yang akrab disapa Lizzie.

Menurut dia, jika anak selalu diberikan mainan untuk membuatnya bahagia maka ketika dewasa standar kebahagiaan anak akan selalu terkait dengan materi.

Baca Juga: Ahok Alias BTP dan Bripda Puput Akan Menikah di Menteng, Ini Buktinya

"Itu sebabnya mulai dari sekarang bangun memori bahagia bersama anak, mulai dari terlibat penuh dengan hal-hal yang disukainya. Misal anak suka nonton spongebob, kita juga harus terlibat penuh dengan ikutan menonton. Nggak usah memori yang terlalu fancy tapi yang penting kita terlibat untuk anak," ujar Lizzie dalam temu media 'EF Small Stars' di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Lizzie menambahkan, ketika anak bahagia maka dirinya memiliki energi yang positif untuk menjalani hari. Ketika di sekolah Ia lebih mudah menyerap pelajaran, ketila berteman ia juga menyebarkan aura positif yang membuatnya banyak teman. Sebaliknya ketika anak tidak merasa bahagia maka ia akan mudah lelah dan tidak bersemangat dalam menjalani hari.

"Hubungan dan keterlibatan orangtua merupakan pondasi penting atau titik awal kebahagiaan anak yang berdampak positif terhadap perkembangan psikososial mereka. Karena anak-anak yang bahagia akan memillki kesadaran diri, manajemen diri dan keterampilan sosial yang baik, serta dapat memiliki kemampuan melakukan pengambuan keputusan yang Iebih baik," imbuh dia.

Semua keterampilan itu, kata Lizzie penting untuk menentukan hasil yang akan mereka peroleh di masa depan seperti keberhasilan di bidang pendidikan, misalnya menyelesaikan gelar sarjana, peningkatan atau kesuksesan karir.

"Selain itu lebih kecil kemungkinannya untuk mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum," imbuh Lizzie.

Baca Juga: Berawal Ribut Mulut Sama Polisi, Jupri Tewas Ditikam Sangkur Anggota Dishub

Ia pun memberikan beberapa tips agar orangtua bisa terlibat langsung dalam perkembangan anaknya. Pertama luangkan waktu berkualitas dengan buah hati tanpa gangguan apapun. Pastikan ada kontak mata ketika sedang berinteraksi dengan anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI