Tips Cegah Anak Stunting: Perbanyak Konsumsi Protein Hewani

Rabu, 23 Januari 2019 | 21:16 WIB
Tips Cegah Anak Stunting: Perbanyak Konsumsi Protein Hewani
Cegah stunting dengan beri protein hewani pada anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stunting tidak hanya membuat tubuh anak pendek, namun perkembangan otaknya pun terhambat. Pakar mengatakan orang tua bisa mencegah anak stunting dengan memperbanyak konsumsi protein hewani.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, angka stunting pada usia balita di Indonesia mengalami penurunan, dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8 persen di tahun 2018.

Namun, sebanyak 18 provinsi masih memiliki angka stunting sebesar 30-40 persen, bahkan 11,5 persen lainnya tergolong sangat pendek.

Disampaikan Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM, stunting selalu dimulai dengan penurunan berat badan (BB) akibat asupan nutrisi yang kurang.

Baca Juga: Janda Inah Dibakar di Atas Kasur, Tete: Saya Kebagian Perkosa Mayatnya

“Saat BB mulai turun, anak tidak langsung jadi pendek. Terjadi penurunan fungsi kognitif dulu, baru stunting,” ujar dia dalam temu media, Rabu (23/1/2019).

Anak dengan BB kurang dari 10 kg, imbuh dia, sebanyak 50-60 persen energinya dipakai untuk perkembangan otak. Bila asupan nutrisinya kurang, maka otak yang akan dikorbankan terlebih dulu.

Anak yang ‘baru’ mengalami penurunan BB saja bisa mengalami penurunan IQ hingga 3 poin. Bisa dibayangkan betapa banyak penurunan IQ yang mungkin muncul bila anak sampai stunting.

"Selain fungsi kognitif terganggu, pembakaran lemak pun terganggu. Sehingga ketika anak diberi makan banyak, mudah terjadi obesitas. Bila ditelusuri, orang yang sekarang mengalami penyakit degeneratif mungkin dulunya stunting,” ujar Dr. dr. Damayanti.

Untuk mencegah stunting, anak kata dia harus mendapatkan ASI eksklusif dan MPASI pada usia enam bulan. Komposisi MPASI idealnya juga menyerupai komposisi ASI; harus mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Sejak awal MPASI hingga usia 2 tahun, ketiga makronutrisi ini harus tercukupi, untuk mendukung pertumbuhan otaknya.

Baca Juga: Inah Antimurti, Janda Muda Diperkosa 4 Lelaki Lantas Dibakar di Atas Kasur

Ya, jangan takut memberikan lemak pada si kecil, karena zat ini sangat penting bagi otaknya. Protein utamakan hewani, karena dalam ASI, komposisi protein hewani lebih banyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI