Anak Terdeteksi Stunting, Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

Rabu, 23 Januari 2019 | 17:32 WIB
Anak Terdeteksi Stunting, Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Anak terdeteksi stunting, ini yang bisa dilakukan orang tua. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak terdeteksi stunting bisa membuat orang tua sedih dan bingung. Jika hal ini terjadi, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua?

Risiko stunting bisa dicegah dengan pemenuhan nutrisi terbaik di 1.000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai sejak kehamilan. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar buah hatinya terhindar dari stunting.

Disampaikan dokter spesialis nutrisi dan penyakit metabolik pada anak, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), efek negatif stunting bisa diperbaiki jika anak masih berusia di bawah dua tahun.

Usia ini merupakan fase krusial dalam pembentukan otak. Namun jika anak baru mendapatkan intervensi ketika berusia atas dua tahun, maka akan sulit untuk diperbaiki.

Baca Juga: Batal Dibebaskan, Abu Bakar Baasyir Titip Pesan ke Jokowi

"Kita bisa perbaiki kalau di bawah 2 tahun. Kalau di atas itu lebih sulit, harus kerja keras. Harus diberi makan cukup baru membaik. Kalau pun membaik tidak bisa mencapai kemampuan kognitif yang optimal. Dan ini sifatnya permanen," ujar dr Damayanti dalam acara FFI MilkVersation di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Salah satu efek stunting yang bersifat permanen adalah kecerdasan atau level IQ yang rendah. Jika hal ini terjadi, maka akan berpengaruh pada masa depan anak.

"Efeknya kalau sudah di atas dua tahun belum bisa diperbaiki maka akan permanen. IQ akan selalu di bawah yang tidak stunting. Kita bisa kehilangan bonus demografi karena ketidakmmapuan otak generasi kita. Itu yang jadi masalah," tambah dia.

Untuk pencegahan stunting, setelah pemberian air susu ibu eksklusif pada tahun pertama kehidupannya, anak, kata dr Damayanti membutuhkan makanan pendamping dengan kandungan karbohidrat, lemak, dan protein.

Faktanya di Indonesia, konsumsi asupan protein hewani masih tergolong rendah, sehingga banyak kasus stunting terjadi.

Baca Juga: Janda Muda Inah Diperkosa dan Dibakar 5 Pria Gara-gara Duit Rp 1,5 Juta

"Padahal, investasi protein hewani sangatlah penting, mengingat kandungan asam amino esensial terlengkap di dalamnya, yang dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak. Sumber protein hewani terbaik dapat ditemukan pada susu, telur, unggas, ikan, serta daging," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI