Menyusui Anaknya yang Berusia 4 dan 7 Tahun, Seorang Wanita Dihujat

Vika Widiastuti Suara.Com
Rabu, 23 Januari 2019 | 07:52 WIB
Menyusui Anaknya yang Berusia 4 dan 7 Tahun, Seorang Wanita Dihujat
Ilustrasi ibu Menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ASI memiliki banyak nutrisi yang berguna bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, komposisinya juga lebih mudah di cerna dibanding dengan susu formula. Menurut WHO, menyusui dimulai dari satu jam setelah bayi dilahirkan hingga pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.

Setelah itu, pemberian ASI bisa disertai dengan MPASI hingga bayi berusia 2 tahun. Namun, bagaimana jika ibu menyusui anaknya yang berusia di atas 2 tahun bahkan 5 tahun?

Melansir dari The Sun, pada Juni tahun lalu Lisa Bridger (46), mengungkapkan dalam laman Kidspot bahwa ia masih menyusui putranya yang autis, Chase (7) dan adiknya, Pheonix (4) yang juga autis.

Sejak hal itu diketahui publik, ia banyak menerima hujatan seperti menyebutnya sebagai pedofil dan orang 'sakit'. Ibu dari Australia itu mempertahankan pilihannya dan mengatakan bahwa menyusui menenangkan mereka.

Baca Juga: Pria Ini Nyaris Kehilangan Nyawanya Gara-gara Makan Jeruk

Sejak dia dibombardir dengan komentar-komentar kejam yang mengatakan bahwa dia merusak anaknya dan bahkan menuduhnya melakukan pelecehan dan melakukan hal tak senonoh pada anak, Lisa menulis surat terbuka yang diunggah ke laman Kidspot kemarin (21/01/18).

Dalam surat terbuka itu Lisa mengatakan bahwa dia akan terus menyusui Chase sampai ia tidak lagi menginginkannya, bahkan jika ia tidak memiliki autisme.

Susu sumber vitamin D. (pixabay)
Susu sumber vitamin D. (pixabay)

"Kepada orang dewasa yang berkomentar bahwa aku sakit dan perlu mendapatkan bantuan, tidak ada yang salah secara mental denganku, aku hanya melakukan apa yang seharusnya seorang ibu lakukan," tulisnya.

"Ini bukan tindakan seksual, aku bukan seorang pedofil yang dikatakan oleh beberapa orang."

"Anakku sangat mandiri, percaya diri, tidak cacat. Teman-teman dan rekan seusianya tidak ada yang mengejek karena mereka telah dididik dengan fakta bahwa apa yang dia lakukan tidak apa-apa."

Baca Juga: Melewatkan Sarapan, Anak Cenderung Bermasalah di Sekolah

"Melihat kalian semua orang dewasa mem-bully dan mencaci makiku, membuatku tahu apa yang perlu aku lakukan untuk kenyamanan kalian, kenyamanan anakku yang utama, aku bisa melihat mengapa begitu banyak anak mem-bully dewasa ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI