Mengenal Mythomania, Gangguan Psikologis Para Pembohong

Senin, 21 Januari 2019 | 14:14 WIB
Mengenal Mythomania, Gangguan Psikologis Para Pembohong
Ilustrasi seseorang kena mythomania [shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengenal Mythomania, Gangguan Psikologis Para Pembohong

Pernahkah Anda dibohongi terus-terusan oleh seseorang? Jika pernah, mungkin orang tersebut menderita Mythomania. Apa itu mythomania?

Dikutip dari rilis Hellosehat,  Mythomania merupakan sebuah gangguan psikologis. Suatu keadaan di mana seseorang sering melakukan kebohongan dalam jangka waktu yang lama (misalnya selama hampir seluruh hidupnya) dan terus dilakukan, meskipun tidak ada maksud keuntungan tertentu di baliknya.

Gangguan ini banyak terjadi pada mereka yang berusia 16 hingga 22 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi orang dengan kondisi ini, kebohongan adalah bagian dari hidupnya. Bahkan, tak jarang mereka juga memercayai kebohongannya sendiri sehingga tak lagi bisa membedakan mana yang fiktif dan mana yang nyata dari kehidupannya.

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Debat Pilpres 2019, Panelis Hanya Pajangan

Namun, tudak semua orang yang suka bohong mengidap mythomania. Mythomania termasuk salah satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis (yang tidak normal) lainnya bisa seperti kebohongan akibat kebiasaan, penipu yang suka mengganti identitas, atau berbohong yang disertai kebiasaan impulsif, seperti mencuri atau belanja gila-gilaan.

Dari semuanya, mythomania merupakan jenis yang paling ekstrem karena menggabungkan fakta dan fantasi. Tak jarang, si pembohong juga meyakini bahwa apa yang diceritakannya adalah fakta.

Beberapa ciri yang membedakan mythomania dengan kondisi lainnya.

1. Cerita yang dibagikan terdengar sangat nyata dan mungkin saja mereka menceritakan sesuatu berdasarkan kisah nyata orang lain.

2. Mereka cenderung membuat cerita yang bersifat permanen dan stabil.

Baca Juga: Setelah Vizcarra, Mantan Pemain Sriwijaya FC Ini Juga Gabung Persib

3. Cerita yang mereka buat biasanya berkaitan dengan institusi penting kepolisian, angkatan darat, dan sebagainya. Mereka pun memiliki peran penting dalam institusi atau dalam cerita tersebut. Misalnya sebagai tokoh penyelamat atau sebagai korban yang tersakiti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI