Suara.com - Kita semua mengetahui bahwa hamil di usia di atas 40 tahun merupakan hal berisiko dan tak mudah dilalui. Tapi, tak sedikit perempuan yang masih menginginkan memiliki buah hati di usia ini.
Terkadang, keinginan untuk hamil di usia ini juga didukung dengan kondisi yang baik. Seperti kemungkinan adanya penurunan cadangan ovarium (lebih sedikit telur yang tersisa) dan ketidakseimbangan hormon yang membuat perempuan lebih sulit hamil di usia ini.
Selain itu, menurut angka baru dari Kantor Statistik Nasional Inggris, usia di atas 40 tahun adalah kelompok usia dengan tingkat konsepsi yang meningkat. Jadi, bagaimana Anda bisa meningkatkan peluang untuk bisa hamil?
Pakar kesuburan Zita West membagikan 5 tips teratas agar Anda bisa hamil di usia 40 tahun.
Baca Juga: Hamil 6 Bulan, Meghan Markle Diam-Diam Umumkan Jenis Kelamin Sang Bayi?
1. Hitung cadangan telur Anda
Anda mungkin pernah membaca tentang 'penghitungan telur', dengan cara menggunakan tes darah dan pemindaian yang menilai berapa besar cadangan telur dan semakin tinggi cadangan telur Anda, semakin besar peluang bagi Anda untuk hamil.
Tes ini akan membantu Anda membuat pilihan berdasarkan informasi dan merencanakan langkah apa selanjutnya. Namun, sangat penting bagi Anda untuk mempersiapkan diri apapun hasil tes yang Anda lakukan karena kata Zita, dia telah melihat begitu banyak perempuan yang merasa hancur ketika mereka mendapatkan hasil yang mereka tidak harapkan atau diberitahu oleh seorang profesional bahwa mereka tidak akan pernah hamil.
2. Lebih banyak seks
"Banyak perempuan yang saya lihat berusia 40 tahun ke atas tidak memiliki cukup seks," kata dia.
Baca Juga: Dokter Pria Frustasi Istri Hamilnya Jadi Malas, Netizen Kesal
Alasannya bermacam-macam, seperti merasa sangat sibuk dengan pekerjaan dan perjalanan mereka, dan lainnya. Tapi masalahnya, lanjut dia, jendela subur perempuan hanya enam hari sama seperti ketika Anda berusia 30 tahun, jadi manfaatkan itu. Anda harus melakukan hubungan seks setidaknya tiga kali seminggu jika ingin hamil.
3. Melepaskan tekanan
Kegelisahan seputar kesuburan adalah perasaan yang sangat normal dan alami. Tapi, cara beberapa perempuan secara konstan memantau kesuburan mereka justru dapat memberi tekanan pada lelaki, terutama di sekitar masa ovulasi.
Ya, saat perempuan hanya fokus pada masa suburnya, kegelisahannya akan naik, dia memberi tahu pasangannya untuk 'segera pulang', namun dia melakukan semua itu tidak dengan rasa santai.
Jika Anda sedang berusaha untuk hamil ini tips utama untuk melepaskan tekanan:
- Jangan merasa Anda perlu memberi tahu lelaki Anda setiap detail kecil siklus Anda, pada akhirnya, ini dapat menjadi pembunuh semangat!
- Cobalah berbicara satu sama lain dengan baik tentang bagaimana Anda dapat melewati rintangan ini bersama-sama atau jika Anda tidak dapat menyelesaikannya, carilah konseling pasangan.
- Untuk dapat melakukannya, seorang lelaki membutuhkan gairah dan menjadwalkan kehidupan seks Anda serta memberinya waktu hanya saat Anda sedang masa subur, justru dapat merusaknya. Jadi, cobalah membuat rencana bersama tentang cara mengelola ini. Mungkin sulit untuk bersenang-senang dan menjadi romantis sepanjang waktu, tetapi penting mencoba dan melepaskan tekanan dengan cara apa pun yang Anda bisa.
4. Coba akupunktur
Akupunktur dapat membantu aliran darah ke indung telur, yang berarti lebih banyak oksigen, lebih banyak nutrisi, dan lebih banyak membantu mengembangkan folikel. Mungkin juga membantu stres dan pelepasan beta-endorphin, yang menimbulkan rasa relaksasi dan kesejahteraan yang lebih besar.
5. Belajarlah mengelola stres Anda
"Begitu banyak perempuan yang saya lihat di usia 40 tahunan mendapat pekerjaan dengan tanggung jawab yang lebih tinggi dan banyak stres yang menyertainya," ujar Sita.
Untuk itu, sebaiknya belajarlah mengelola stres sebelum mencoba hamil. Temukan teknik manajemen stres yang sesuai untuk Anda dan pastikan Anda menambahkannya ke dalam rutinitas harian Anda.
6. Menjadi strategis dalam pendekatan Anda
"Saya benar-benar menyarankan pasien saya untuk menjadi strategis dan harus merencanakan segalanya. Begitu banyak pasangan berusia di atas 40 tahun yang memandang hamil sebagai tantangan, sehingga mereka begitu fokus untuk mencapai garis finish, sayangnya mereka lupa menikmati perjalanan," ujar dia.
Tentu saja, hamil membutuhkan waktu, tenaga dan komitmen. Apalagi, Anda mungkin saya menemui hambatan di tengah jalan. Jika tidak mempersiapkan, Anda akan terkejut betapa perencanaan ke depan dapat meringankan dengan apa yang terjadi.
"Saya menyarankan pembuatan rencana holistik yang memperhatikan kesehatan, nutrisi, kesejahteraan, hubungan, stres, keseimbangan kehidupan-kerja, dan juga melihat ke luar kotak," tutup dia. [Metro]