Bayi Usia Empat Bulan Diberi Makan Nasi, Ini Bahayanya

Jum'at, 18 Januari 2019 | 14:00 WIB
Bayi Usia Empat Bulan Diberi Makan Nasi, Ini Bahayanya
Ilustrasi bahaya memberikan nasi jadi makanan bayi. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini media sosial Twitter diramaikan dengan cuitan seorang pengguna yang terkejut ada bayi empat bulan yang diberi makan nasi, sebelumnya ada pula bayi yang diberi pisang lumat meski usianya baru tiga bulan.

Amankah pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini ini?

Disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr Kirana Pritasari, MQIH, tidak tepat memang bayi diberi MPASI terlalu dini apalagi nasi pada usia empat bulan. Menurut dia pada usia 0-6 bulan, bayi harus mendapat ASI Eksklusif baru setelah itu dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping.

"Kenapa harus ASI saja di usia 0-6 bulan, itu karena lambungnya masih kecil. Belum memiliki enzim lengkap untuk mencerna ketika diberi makanan padat," ujar dr Kirana dalam temu media Peringatam Hari Gizi di Kementerian Kesehatan, Jumat (18/1/2019).

Baca Juga: Berswafoto, Emak-emak Cantik Nekat Dekati Jokowi di Stasiun Cibatu

Dr Kirana menambahkan, jika pada usia sebelum enam bulan bayi sudah diberi makanan padat tentu hal ini akan berbahaya bagi sistem pencernaannya yang belum siap menerima makanan. Pada tahap pemberian MPASI sendiri, biasanya bayi akan lebih dulu diberi makanan cair, halus, bertekstur hingga makanan padat seperti yang dikonsumsi orang dewasa.

"Upaya kita mengedukasi masyarakat lewat kegiatan promosi ASI eksklusif diberi saat bayi berusia 0-6 bulan. Lalu setelah itu baru diberi MPASI yang bertahap dari cair, halus, lembek dan sebagainya. Baru usia satu tahun diberi makanan sama seperti makanan keluarga dengan potongan yang disesuaikan untuk anak," imbuh dia.

Nah jadi bagi Anda para ibu, jangan sekali-kali memberikan MPASI terlalu dini tanpa bukti ilmiah yang pasti ya.

Konsultasikan selalu kondisi buah hati Anda ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan intervensi yang tepat, khususnya untuk pemberian nasi jadi makanan bayi

Baca Juga: Tim Prabowo: Jokowi Ternyata Agresif, Kasar, Keras dan Punya Watak Otoriter

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI