Suara.com - Keringat berlebih sangat membuat tak nyaman. Namun seorang lelaki berusia 60 tahun asal New York rutin mengalami keringat berlebih yang disertai kejang-kejang. Apa ya sebabnya?
Dilansir Himedik dari NY Post, lelaki 60 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu awalnya didiagnosis mengalami hiperhidrosis. Ia bisa berkeringat dalam jumlah banyak dalam beberapa menit saja setiap bulan.
Dalam pemeriksaan lanjutan dengan Dr Mark Chelmowski di Advocate Aurora Health Care di Milwaukee, ia melihat respons pasien melambat saat keringatnya bertambah banyak.
Lima menit kemudian, pria tersebut pulih kembali, dan Chelmowski memiliki firasat terhadap suatu diagnosis. Dia pun mengirim pasiennya untuk menjalani electroencephalogram (EEG).
Baca Juga: Viral Video Anak Terjatuh dan Sulit Berjalan, Kebanyakan Main Gadget?
Prosedur EEG dilakukan untuk mencatat aktivitas kejang di daerah lobus frontal otak, bertepatan dengan saat ia berkeringat secara berlebihan.
Chelmowski menyimpulkan, kejang dalam otak pria itu mengirim sinyal ke tubuh untuk melepaskan panas, sehingga keringatnya berlebih.
Sang pasien lantas mulai rutin menjalani pengobatan anti-kejang. Hasilnya, ia hanya satu kali berkeringat secara berlebihan dalam 18 bulan terakhir.
Himedik/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Baca Juga: Sudah Mantul Jelang Debat, Jokowi: Kalau Saya Kurang Ditambah Kyai Ma'ruf