Ketahui Perbedaan Antara Psikopat dan Sosiopat

Vika Widiastuti Suara.Com
Rabu, 16 Januari 2019 | 18:59 WIB
Ketahui Perbedaan Antara Psikopat dan Sosiopat
Senang minum kopi hitam disebut studi ada kaitannya dengan sifat psikopat? (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanpa kita sadari, psikopat dan sosiopat ada di sekitar kita. Bahkan, terkadang mereka hadir sebagai orang yang sukses dan memesona. Namun, bisa jadi kejam, tak berperasaan, dan sedikit tak menghargai perasaan orang lain. 

Mereka pun dikenal sebagai psikopat 'sukses' karena memiliki kecenderungan untuk melakukan kejahatan yang direncanakan dengan risiko yang diperhitungkan, seperti dikutip HiMedik dari menshealth.

Atau mereka dapat memanipulasi orang lain untuk melanggar hukum, sambil menjaga jarak dengan aman. Mereka memanipulasi perasaan orang lain, tetapi tidak dapat merasakan emosi sendiri.

Psikopat dan sosiopat memiliki sejumlah karakteristik, termasuk kurangnya penyesalan atau empati terhadap orang lain, kurangnya rasa bersalah atau kemampuan untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, mengabaikan hukum atau konvensi sosial, dan kecenderungan untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga: Mental Illness? Better You Know and Sharing

Inti dari keduanya adalah sifat menipu dan manipulatif. Tetapi bagaimana kita bisa membedakan mereka?

Sosiopat biasanya kurang stabil secara emosi dan sangat impulsif, perilaku mereka cenderung lebih tidak menentu daripada psikopat.

Psikopat (unsplash.com)
Psikopat (unsplash.com)

Ketika melakukan kejahatan baik kekerasan atau non-kekerasan, sosiopat akan bertindak lebih atas paksaan. Mereka akan kurang sabar, menyerah jauh lebih mudah dan kurang perencanaan yang terperinci.

Psikopat, di sisi lain, akan merencanakan kejahatan mereka hingga detail, mengambil risiko yang telah diperhitungkan untuk menghindari deteksi.

Mereka akan melakukan sesuatu agar tidak ketahuan. Psikopat tidak terbawa suasana dan membuat lebih sedikit kesalahan.

Baca Juga: Lindungi Kesehatan Mental dari Media Sosial, 4 Cara Ini Bisa Dilakukan

Namun, masih banyak psikolog yang berdebat apakah keduanya harus dibedakan atau tidak. Akan tetapi, ada satu hal yang disepakati.

Psikiater menggunakan istilah psikopat untuk menggambarkan penyebab gangguan kepribadian anti-sosial adalah turun temurun. Sosiopat menggambarkan perilaku yang merupakan hasil dari cedera otak, atau pelecehan, dan/atau pengabaian di masa kanak-kanak.

Namun, FBI telah mencatat sifat-sifat tertentu yang dimiliki antar kedua tipe orang ini, ini termasuk perilaku predator, mencari sensasi, kurangnya penyesalan, impulsif , dan kebutuhan untuk kontrol atas kekuasaan atas orang lain.

HiMedik.com/Yuliana Sere

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI