Bukan Halu, Ternyata Berkhayal Baik Lho untuk Kesehatan

Selasa, 15 Januari 2019 | 13:08 WIB
Bukan Halu, Ternyata Berkhayal Baik Lho untuk Kesehatan
Ilustrasi berkhayal (sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kata ‘halu’ akhir-akhir ini sering kali diucapkan oleh generasi milenial. Halu sendiri merupakan kata yang berasal dari kata halusinasi, yang bisa diartikan juga berkhayal.

Berkhayal terkadang dikaitkan dengan kegiatan yang mengawang-awang atau berandai-andai. Itu sebabnya, banyak yang sepakat bahwa berkhayal tak membawa kebaikan apa pun.

Namun, siapa sih yang tak pernah berkhayal dalam hidup? Rasanya, hampir semua orang pernah melakukan kegiatan yang satu ini.

Nah, meski dinilai tak memiliki kegunaan, nyatanya ada berkhayal ada manfaatnya bagi kesehatan lho. Berikut beberapa manfaat berkhayal.

Baca Juga: Kritik Pidato Prabowo, Ferdinan: Hasto Habis Minum Racun Kalajengking?

Obat stress

Berkhayal juga bisa menjadi obat stres. Ini bisa meredakan stres akibat pekerjaan, stres setelah bertengkar hebat dengan orang terdekat atau bahkan setelah mengalami trauma. Hal ini terjadi karena ketika Anda berkhayal, pikiran Anda mengembara dan melupakan masalah yang sedang dihadapi meski sesaat. Setelahnya, pikiran Anda menjadi lebih segar dan tidak terbebani lagi.

Berkhayal juga membantu Anda mencapai tujuan yang Anda inginkan. Manfaat berkhayal ini dapat membuat Anda menjadi termotivasi sehingga lebih mudah mencapai tujuan Anda.

Untuk daya ingat

Anggapan bahwa mengkhayal hanyalah kegiatan buang-buang waktu rupanya terbantahkan dengan adanya beberapa penelitian. Para peneliti menemukan bahwa berkhayal sebenarnya bisa membuat seseorang lebih kreatif. Dengan berkhayal, Anda jadi berangan-angan tentang hal yang Anda senangi.

Baca Juga: KSP: Tumbuhnya Hoaks karena Literasi Digital Masyarakat Minim

Selain itu, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ada manfaat berkhayal lainnya bagi daya ingat. Penelitian yang dilakukan di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, ini membuktikan peserta yang sering berkhayal memiliki ingatan yang lebih baik daripada mereka yang jarang mengkhayal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI