Kombinasi Seledri dan Obat Kaptopril Efektif Atasi Hipertensi Lho

Sabtu, 12 Januari 2019 | 15:30 WIB
Kombinasi Seledri dan Obat Kaptopril Efektif Atasi Hipertensi Lho
Ilustrasi seledri dan obat kaptopril efektif atasi hipertensi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan penyakit kardiovaskular yang memiliki angka prevalensi cukup tinggi di dunia termasuk di Indonesia.

Penyakit yang kerap disebut pembunuh diam-diam ini telah menyebabkan kematian terhadap lebih dari 9 juta orang per tahun di seluruh dunia.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Doktor dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) Dr Siska, M Farm, Apt melakukan penelitian eksperimental terkait pemanfaatan seledri untuk pengobatan hipertensi.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kombinasi Kaptopril atau obat anti hipertensi dan ekstrak Apium Graveolens L atau yang umum disebut seledri mampu menurunkan tekanan darah sebesar 42,34 persen. Angka ini lebih baik daripada pemberian konsumsi obat kaptopril tunggal.

Baca Juga: Tesla Roadster Akan Jadi Mobil Terbang Masa Depan?

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kaptopril dengan ekstrak seledri mampu menurunkan tekanan darah dengan cara diuresis dan natriuresis. Hal ini dibuktikan dengan adanya korelasi antara tekanan darah dengan volume urin, dimana terjadi penurunan tekanan darah diikuti dengan peningkatan volume urin," ujar Dr Siska dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Farmasi UI.

Seledri sendiri lanjut Dr Siska merupakan sumber flavonoid diantaranya apigenin, luteolin, dan crysoeriol.

Menurut dia selama ini, masyarakat kerap menggunakan pengobatan tradisional dalam mengatasi penyakit Hipertensi. Namun pengobatan herbal tidak sepenuhnya mampu menurunkan tekanan darah, sehingga tetap dibutuhkan penggunaaan obat sintetik.

"Diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat untuk ilmu pengetahuan terkait penggunaan obat herbal untuk pengobatan hipertensi. Selain itu dapat dijadikan data preklinik bagi tenaga medis untuk mendukung penggunaan herbal pada penyakit," imbuh dia.

Dr Siska tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi resiko yang mungkin akan timbul jika menggunakan seledri dan obat kaptopril efektif untuk atasi hipertensi tanpa sepengetahuan dokter atau tenaga medis.

Baca Juga: Blak-blakan Dinar Candy Bisa Kantongi Rp 80 Juta Dalam 2 Jam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI