Musim Hujan, Kasus DBD di 22 Provinsi di Indonesia Meningkat

Sabtu, 12 Januari 2019 | 09:30 WIB
Musim Hujan, Kasus DBD di 22 Provinsi di Indonesia Meningkat
Waspada musim hujan berisiko tinggi DBD. [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Virus dengue, kata dr Nadia, biasanya menginfeksi nyamuk aedes betina saat mengisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia), yaitu dua hari sebelum panas sampai lima hari setelah demam timbul.

Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik), sesudah mengisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama hidupnya.

"Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit," terang dr Nadia panjang lebar.

Gejala awal DBD antara lain, demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan.

Baca Juga: Iseng Menulis Punya Bom, Remaja Ini Didenda Rp 42 Juta

Pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada umumnya 4-7 hari.

DBD menyerang pembuluh darah yang menyebabkan indikator trombosit turun drastis. Kasus meninggalnya seseorang, karena mengalami syok pembuluh darah.

“Penting kita memutuskan rantai penularan mulai nyamuk pradewasa sampai nyamuk dewasa. Langkahnya dengan 3M+ tadi dan jangan sampai ada genangan air di lingkungan tempat tinggal kita,” kata dr. Nadia.

Pencegahan harus dilakukan di tatanan keluarga. Setiap keluarga harus memastikan langkah pencegahan 3M+ dilakukan. Masyarakat diimbau agar waspada terhadap DBD.

Ia juga mengingatkan bila terasa demam harus segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit. Selain itu, dr Nadia juga berharap seluruh sekolah, mulai dari SD, SMP sampai SMA mewaspadai DBD melalui kegiatan UKS dapat mencegah dengan melakukan PSN di lingkungan sekolah. Penting juga membentuk jumantik sekolah untuk memantau perkembangan bebas jentik di sekolah.

Baca Juga: 5 Seleb Korea Ini Rela Putus Sekolah Demi Karier

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI