Suara.com - Organisasi Doctors Without Borders (MSF) akan tetap mendampingi warga terdampak tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten meski respons tanggap darurat tsunami sudah dinyatakan berakhir.
"MSF akan tinggal di Banten untuk jangka waktu yang lebih lama karena kami telah menjalankan program kesehatan remaja sejak Februari 2018 di daerah tersebut. Kami akan memberikan perawatan medis kepada para penyintas tsunami dan membantu dalam fase pemulihan," kata Daniel von Rège, Direktur MSF di Indonesia, dalam siaran resmi yang diterima Suara.com, baru-baru ini.
Per 7 Januari 2019, MSF telah merawat 106 pasien di Puskesmas Labuan dan Carita. Tak hanya itu, klinik seluler MSF di lokasi bencana pun telah melayani 677 pasien. Secara total, sudah 783 pasien terdampak tsunami yang mendapat perawatan oleh MSF.
Ke depan, MSF juga akan terus memberikan dukungan medisnya ke puskesmas pembantu di desa-desa dan dusun-dusun di Banten selama fase pemulihan atau transisi.
Kemarin, 9 Januari, MSF mendistribusikan perlengkapan kebersihan untuk 500 kepala keluarga penyintas yang berada di tempat pengungsian yang kondisi kebersihannya rendah.
Dalam paket kebersihan ini terdiri dari ember, sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk, pembalut wanita, deterjen, sabun cuci piring, kantong sampah, pakaian dalam untuk pria dan wanita.
Baca Juga: Curhat Armand Maulana: Pernah Diselingkuhi Dewi Gita