Begini Tantangan Penanganan Gizi Korban Bencana Tsunami Selat Sunda

Kamis, 10 Januari 2019 | 16:55 WIB
Begini Tantangan Penanganan Gizi Korban Bencana Tsunami Selat Sunda
Ilustrasi ahli gizi, penanganan gizi, gizi seimbang [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bencana Tsunami yang menerjang Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran tak hanya menyisakan kerusakan fisik. Namun dampak yang lebih besar adalah munculnya berbagai masalah kesehatan dan gizi pada korban bencana.

Disampaikan Doddy Izwardy, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, penanganan gizi pasca bencana terdiri dari tiga tahap. Pertama kata dia, adalah pengendalian susu formula. Menurut dia banyaknya bantuan berupa donasi susu formula dapat mengganggu kesuksesan pemberian ASI eksklusif pada bayi korban bencana.

"Saat ini bekerjasama dgn WHO, UNICEF dan pemerhati sufor sedang disusun panel donasi untuk pemda. Penanganan untuk balita dan ibu menyusui adalah bagaimana bisa menyukseskan pemberian ASI eksklusif pada bayi dan anak," ujar Doddy dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Kamis (10/1/2018).

Tahap kedua, kata dia, memastikan bumil dan busui untuk mendapatkan gizi yang baik. Kementerian Kesehatan, kata dia telah menyiapkan dapur gizi untuk memberikan makanan tambahan bagi bumil dan balita kurus.

Baca Juga: Pencatut Foto Cathy Sharon di Katalog Prostitusi Dijerat Pasal Pornografi

"Di sini kita beri ke bumil dan busui untuk penanganan agar mereka tidak menurun masalah gizi di wilayah bencana. Mereka sudah kehilangan mata pencaharian, tidak ada rumah. Disini kita menyiapkan untuk pengendalian makanan terutama makanan tambahan untuk bumil dan balita kurus. Tantangan terberat adalah mengatasi makanan makanan donasi," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, dr. Achmad Yurianto mengatakan bahwa untuk manajemen pengelolaan bencana pihaknya bekerja sama dengan cluster perlindungan dan pengungsian salah satunya terkait dengan ketersediaan makanan.

Namun menurut dia, jenis makanan yang disediakan di dapur umum mengacu pada Kementerian Sosial diantaranya stok beras, mie instan, kecap dan ikan asin. Tentu saja jenis makanan ini tidak cukup untuk memenuhi gizi bayi dan anak.

"Untuk bayi dan anak disinilah peran cluster gizi bekerjasama dengan dapur umum untuk mengajari dan memberi pendampingan dalam pemberian makanan bergizi," tambah dia.

Baca Juga: Begini Penampakan 'Senjata Baru' M. Fadli Saat Raih Emas ATC 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI