Jangan Anggap Remeh, 6 Gejala PMS Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Rabu, 09 Januari 2019 | 20:15 WIB
Jangan Anggap Remeh, 6 Gejala PMS Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
Ilustrasi sakit perut, nyeri haid atau sakit maag. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa wanita cenderung meremehkan gejala - gejala PMS (premenstrual syndrome, sindrom pra-menstruasi). Bahkan, sebagian dari mereka tak menyadari telah menderita endometriosis, sindrom ovarium polikistik, premenstrual dysphoric disorder (PMDD), atau masalah kesehatan utama lainnya.

Jika kamu merasakan gejala-gejala yang mengganggu menjelang menstruasi, jangan dianggap remeh lagi. Dilansir dari Glamour, berikut enam di antaranya.

1. Bercak tepat sebelum haid

Dokter spesialis obgyn Shahin Ghadir mengungkapkan, bercak sebelum menstruasi bisa jadi pertanda endometriosis. Kondisi ini menyebabkan jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luarnya dan memicu perkembangan kista serta jaringan parut.

Baca Juga: 5 Momen Vanessa Angel Main Air, Sebagai Pengingat Baginya untuk Wisata Lagi

Kondisi ini juga bisa menyebabkan kram pra-menstruasi yang parah dan rasa mual yang sering dikira PMS. Tanda-tanda endometriosis lainnya termasuk darah menstruasi yang banyak dan rasa sakit saat berhubungan seks.

2. Jerawat atau pertumbuhan rambut yang tak normal

Ketidakseimbangan hormon yang berhubungan dengan PCOS (sindrom ovarium polikistik) bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan gejala PMS lainnya. Namun, tidak seperti PMS pada umumnya, ketidakseimbangan ini juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut di wajah atau tubuh, rambut kepala rontok, hingga jerawat.

3. Siklus menstruasi yang makin singkat

Siklus menstruasi yang makin pendek bisa menandakan perimenopause atau transisi menuju menopause. Bagi wanita di bawah 40 tahun, gejala-gejala ini bisa menjadi tanda disfungsi ovarium dini yang menyebabkan menopause dini.

Baca Juga: Tulisan Surat Cinta Perempuan Ini di Kantong Muntah Pesawat Mendadak Viral

Nyeri haid. (Shutterstock)

4. Masalah emosional yang mengganggu hidup

Jika perubahan suasana hati mengganggu pekerjaan atau hubungan Anda dengan pacar, bisa jadi Anda mengalami PMDD. Menurut dokter spesialis obgyn Sherry Ross, itu termasuk masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan PMS, hanya saja lebih parah.

Perubahan suasana hati yang melelahkan juga bisa menjadi tanda gangguan kecemasan atau depresi. Orang-orang dengan kondisi ini mungkin akan mengalaminya selama menstruasi, tetapi juga sering muncul tepat sebelum haid.

Jika PMS Anda menyebabkan masalah emosional yang sangat parah sehingga jadi sulit tidur, bangun tidur, makan, atau menyelesaikan pekerjaan, sebenarnya bisa jadi itu pertanda depresi.

5. Kram perut yang sangat menyakitkan

Ross mengatakan, kram sebelum atau selama haid itu wajar. Namun jika berjalan saja Anda kesakitan atau sampai mual, muntah, atau mati rasa di kaki, itu bisa jadi gejala endometriosis.

Anda mungkin akan menyepelekan kondisi ini karena menganggap wajar jika haid menimbulkan rasa sakit. Namun mengetahui gejala penyakit sejak awal itu penting. Pasalnya kalay tidak, itu bisa menyebabkan kemandulan, kista ovarium, dan nyeri kronis.

6. Gejala-gejala di luar fase pra-menstruasi

Jika salah satu gejala PMS Anda tidak hilang meskipun sudah mulai menstruasi atau sudah muncul dua minggu sebelum menstruasi atau lebih, mungkin itu bukan karena Anda akan haid.

Misalnya, jika Anda terus-terusan kembung, bisa jadi itu gejala intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus, refluks asam, atau diet yang tidak seimbang.

Himedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI