Lebih Sehat Mana, Beras Putih, Hitam, Merah, atau Cokelat?

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Senin, 31 Desember 2018 | 18:25 WIB
Lebih Sehat Mana, Beras Putih, Hitam, Merah, atau Cokelat?
Ilustrasi jenis beras. (pixabay/ImageParty)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Indonesia, beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakatnya. Bahkan jenisnya pun beragam, dari yang sering dijumpai seperti beras putih dan merah, hingga yang jarang dijumpai seperti cokelat dan hitam.

Melansir dari Himedik, perbedaan warna pada berasa ternyata berpengaruh terhadap kandungan gizi di dalamnya. Berikut ulasan lengkapnya.  

Beras putih

Beras putih sebenarnya berasal dari beras merah yang telah dibuang lapisan luar pembungkus bulir beras. Padahal lapisan pembungkus tersebut mengandung banyak nutrisi.

Nutrisinya yang rendah membuat beras putih ini sering dihindari para pelaku diet. Selain itu, nasi putih juga cepat dicerna yang juga tak cocok bagi orang yang sedang menurunkan berat badan.

Beras merah

Warna merah dari beras ini berasal dari antioksidan yang bernama anthocyanin. Senyawa tersebut juga ditemukan dalam buah yang berwarna kemerahan atau ungu.

Menurut USDA atau Departemen Pertanian Amerika Serikat, kandungan serat pada beras merah sekitar 1-3 gr lebih tinggi daripada beras putih. Salah satu fungsi serat adalah melancarkan sistem pencernaan.

Beras cokelat

Beras cokelat. (pixabay/CogSciLibrarian)
Beras cokelat. (pixabay/CogSciLibrarian)

Sama halnya seperti beras merah, beras cokelat memiliki kandungan serat yang tinggi. Hal tersebut membuat pencernaan berjalan lebih lambat dan merasa kenyang lebih lama.

Bahkan para ahli mengungkapkan bahwa dua varietas tersebut (merah dan cokelat) dianjurkan bagi penderita penyakit jantung dan diabetes. Apalagi keduanya memiliki indeks glikemik rendah yang artinya makanan tersebut cenderung melepaskan glukosa secara perlahan sehingga tidak banyak meningkatkan kadar gula darah.

Beras hitam

Beras hitam tidak sama dengan ketan hitam. Dibandingkan ketiganya, beras ini paling susah didapat. Bulir berasanya pun lebih panjang dan lebih langsing dibandingkan ketiganya.

Meski berwarna hitam, warna tersebut akan sedikit luntur dan berubah menjadi ungu setelah dimasak. Kandungan nutrisinya juga lebih banyak dan kalori yang lebih rendah dari beras merah.

Profesor dari Louisiana and State University, Amerika, bernama Zhimin Zu, mengatakan bahwa sesendok beras hitam mengandung lebih banyak anthocyanin dan antioksidan, mengandung sedikit gula, banyak serat, dan vitamin. Bahkan manfaat kesehatan yang diberikan lebih besar daripada sesendok blueberry.

Lalu apakah beras hitam lebih baik?

Mungkin bisa dibilang demikian karena dari keempatnya, beras hitam memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak serta kalori yang lebih rendah dari beras merah. Sayangnya harga relatif mahal dan sulit didapat.

Sedangkan menurut ahli diet dari Dietitians Association of Australia, bernama Simone Austin, beras cokelat dan hitam cocok untuk mereka yang ingin merasa kenyang lebih lama karena keduanya tinggi serat. Namun, jika menginginkan yang lebih cepat dicerna, disarankan untuk mengonsumsi nasi putih.

Intinya kembali lagi pada individu masing-masing. Pasalnya penggantian jenis beras tidak akan berpengaruh banyak jika tidak diimbangi dengan makanan pendamping (lauk) yang sehat serta gaya hidup yang sehat pula.

Himedik/Dwi Citra Permatasari Sunoto

SUMBER: Himedik.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI