Susah Tidur Hingga Diare Jadi Keluhan Utama Pengungsi Tsunami Lampung

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 31 Desember 2018 | 13:49 WIB
Susah Tidur Hingga Diare Jadi Keluhan Utama Pengungsi Tsunami Lampung
ilustrasi pengungsi korban bencana alam yang sedang sakit. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan pengungsi korban tsunami Selat Sunda di Desa Sukaraja, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mulai mengalami masalah kesehatan. Diare, susah tidur, hingga sakit kepala jadi masalah kesehatan paling umum yang dirasakan pengungsi.

Salah satu warga Desa Sukaraja korban bencana tsunami Selat Sunda, Inah (29)mengaku mengalami penyakit diare dan sakit kepala sejak empat hari lalu.

"Perut terasa sakit, terus pusing-pusing. Saya sakit sudah empat hari," kata dia menjelaskan kepada tim medis di Posko Kesehatan Sukaraja, Minggu (30/12/2018) dilansir Antara.

Inah menjelaskan sebelum mengeluh diare dirinya merasakan sakit kepala. Terkadang ketika bangun dari tempat duduk, ia merasakan pusing.

Baca Juga: Trauma Melaut Usai Tsunami, Nelayan Labuan Mulai Perbaiki Kapal Ikan

"Setelah itu saya merasakan diare, saya juga jarang tidur sehingga badan saya lemas," katanya.

Pengungsi lainnya, Nurjaya, juga merasakan sakit sejak dua hari dalam pengungsian. Ia merasakan sesak nafas dengan tiba-tiba.

"Pegel campur linu juga di bagian bahu kiri saya," keluhnya.

Dihubungi terpisah, Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan, M Sepri Masdian mengatakan pihaknya belum menerima laporan untuk korban bencana tsunami yang mengalami diare.

Menyinggung penyakit lainnya, seperti cacar, malaria, dan DBD sampai saat ini, menurut Sepri, belum ada keluhan dari masyarakat maupun laporan dari tim medis yang berada di lapangan.

Baca Juga: 3 Penyakit Ini Intai Pengungsi Tsunami Selat Sunda

Sepri menambahkan untuk pencegahan penyakit-penyakit ringan maupun berat pihaknya telah menyiapkan tim pelayanan kesehatan di lapangan untuk mengecek para pengungsi setiap hari. Pihaknya juga telah menyiapkan obat-obatan untuk pengungsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI