Suara.com - Masker udara tipe N95 disebut menjadi pilihan terbaik untuk melindungi diri dari partikel abu vulkanik gunung Anak Krakatau.
Mengutip Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), masker N95 adalah alat pelindung pernafasan yang dirancang untuk mencapai kesesuaian wajah dengan penyaringan partikel udara yang sangat efisien.
Penunjukan 'N95' berarti bahwa ketika dilakukan pengujian yang cermat, masker ini memblokir setidaknya 95 persen partikel uji yang sangat kecil (0,3 mikron). Jika dipasang dengan benar, kemampuan filtrasi respirator N95 melebihi kemampuan masker wajah pada umumnya. Meski begitu, masker N95 yang dipasang dengan benar-pun tidak sepenuhnya menghilangkan risiko virus berbahaya atau kematian.
Dokter Flora Ekasari, spesialis Paru dan Pernapasan RSAU Halim Jakarta mengimbau untuk tetap waspada kepada masyarakat akan aktivitas hujan abu, dan merekomendasikan masker N95 untuk digunakan.
Baca Juga: Masih Terlilit Ari-ari, Bayi Ditemukan Tergeletak di Depan Warung
"Abu Vulkanik bersifat iritasi baik bagi paru, mata maupun kulit. Bahkan bisa menyebabkan kematian dan bersifat bahan karsinogenik (penyebab kanker). Menangani abu vulkanik pastikan kita terlindung dengan masker baiknya masker N95, kacamata khusus dan baju lengan panjang. Intinya agar tidak terhirup dan cepat jatuh ketanah. Masker perhatikan jangan sampai lembab karena bisa menyebabkan pertumbuhan kuman atau bercampur cairan asam," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Jumat (28/12/2018).
Mengapa harus masker N95? "Lebih bisa menyaring debu berpartikel kecil saja sih, itu utamanya," lanjut dokter Flora.
Sebagian besar masker N95 diproduksi untuk digunakan dalam konstruksi dan pekerjaan jenis industri lainnya yang membuat para pekerja terkena debu dan partikel-partikel kecil. Dalam tampilannya, produk-produk ini diberi label "Untuk penggunaan dalam pekerjaan".
Meski demikian, Anda tetap harus waspada menggunakan masker N95. Sebab, penggunaan masker N95 yang terlalu lama bisa menyebabkan sesak napas karena akan memperketat daerah pernapasan.
Fakta menarik lainnya adalah masker ini hanya digunakan sekali, tidak boleh digunakan untuk muka yang memiliki rambut wajah (brewok, jenggot) hingga anak-anak, karena dudukan masker memang dirancang ketat dan pas dengan kontur wajah, sehingga jika digunakan dengan lelaki brewok N95 disebut tidak memberikan perlindungan penuh.
Baca Juga: Muncul Kabar Korban Tsunami Banten Demi Bantuan Dipaksa Pindah Agama
Sebelum menggunakannya, pastikan cuci tangan terlebih dahulu baru memegang masker.