Waspada Penyakit Ini, Masalah yang Kerap Datang Pasca Tsunami

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Jum'at, 28 Desember 2018 | 08:30 WIB
Waspada Penyakit Ini, Masalah yang Kerap Datang Pasca Tsunami
Lokasi dampak tsunami Selat Sunda, Kondominium Pantai Carita Utara. (Suara.com/Walda Marison)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu, tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau berhasil memorak-porandakan wilayah di pesisir Banten dan Lampung. Berbagai fasilitas umum dan rumah warga terpantau rusak parah.

Dengan rusaknya fasilitas umum tersebut, tentu semakin memperparah kondisi kesehatan masyarakat pasca tsunami. Ditambah lagi dengan kondisi lingkungan yang belum stabil.

Penyakit pun bisa saja datang jika tidak memperhatikan kebersihan makanan dan tubuh. Nah, salah satu penyakit yang kerap muncul saat kondisi seperti ini adalah diare.

Perlu kita tahu beberapa gejala jika seseorang sudah terkena penyakit ini, antara lain perut kembung, kram, feses yang lebih encer, mual, muntah, serta rasa ingin BAB yang tidak bisa ditahan.

Lain lagi ketika seseorang sudah masuk dalam kondisi kronis. Gejalanya meliputi adanya darah atau lendir di feses, berat badan turun serta demam.

Diare biasanya disebabkan oleh virus yang menginfeksi usus. Penyebab lainnya antara lain, alergi terhadap makanan tertentu, obat-obatan, malabsorpsi, keracunan makanan, infeksi.

Salah satu rumah yang luluh lantak diterjang tsunami di Desa Sumber Jaya, Sumur, Pandegelang, Banten. [Suara.com/Erick Tanjung]
Salah satu rumah yang luluh lantak diterjang tsunami di Desa Sumber Jaya, Sumur, Pandegelang, Banten. [Suara.com/Erick Tanjung]

Selain itu, makan makanan yang mengganggu sistem pencernaan seperti gorengan, makanan yang mengandung banyak saus, potongan daging berlemak, jeruk, pemanis buatan, lada, dan sebagainya.

Semua makanan di atas bisa menyebabkan diare jika tubuhmu tidak bisa menerima makanan tersebut. Segera hubungi dokter jika kamu mengalami beberapa hal ini:

1. Adanya darah atau feses berwarna hitam. Atau urin yang berwarna gelap dan jumlah yang lebih sedikit.

2. Demam tinggi yang berlangsung lebih dari 24 jam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI